Kondisi Rumah Pilot NAM Air yang Jadi Korban Sriwijaya Air, Tolak Bendera Kuning dan Karangan Bunga
Kapten Didik Gunardi yang kesehariannya bekerja sebagai pilot NAM Air ternyata turut menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kendati tim pencarin sudah menemukan puing-puing Sriwijaya Air hancur di dasar laut, keluarga masih berharap ada mukjizat.
"Harap masih ada keajaiban, ya meskipun sekecil apapun barang kali Tuhan berkehendak lain.
Mudah-mudahan masih bisa ditemukan mudah'mudahan masih hidup.
Kalau Tuhan berkehendak lain ya Insyallah kita harus terima," imbuhnya.

Sama seperti kisah korban Sriwijaya Air lainnya, keluarga rupanya sempat syok mendapati nama Kapten Didik masuk dalam daftar penumpang pesawat tersebut.
Pasalnya selama ini keluarga hanya tahu Kapten Didik merupakan pilot pesawat NAM Air.
"Dari awal, saya kakaknya yang cewek benar-benar engga percaya, 100 persen engga percaya.
Karena, setahu kami adik saya di NAM Air sebagai captain pilot di sana," imbuhnya
Pertama kali mendengar kabar nahas itu, Inda Gunawan mengaku tak langsung percaya.
Ia yakin betul sang adik tidak berada di pesawat itu.
"Lalu denger kabar Sriwijaya kecelakaan, ah enggak mungkin.
Saat itu saya di jalan berusaha untuk jangan panik, sabar, bahwa Didik itu enggak di Sriwijaya tapi di NAM Air," ucapnya.

Sesampainya di rumah, seketika Inda langsung lemas saat tahu informasi Kapten Didik memang benar-benar ada di pesawat itu.
Rupanya Kapten Didik menumpang pesawat Sriwijaya Air lantaran hendak membawa pesawat NAM Air dari Pontianak ke Surabaya atau Solo.
"Kami masih belum percaya tuh, karena kan jadwalnya harusnya Minggu pagi, bawa pesawat NAM Air, masa ikut Sriwijaya Air," tuturnya.