Berita Surabaya Hari Ini
Ini Alasan Arumi Bachsin Tunda Disuntik Vaksin Covid-19, Padahal Emil Dardak Orang Pertama di Jatim
Ini Alasan Arumi Bachsin Tunda Disuntik Vaksin Covid-19, Padahal Emil Dardak Orang Pertama di Jatim
SURYAMALANG.COM - Arumi Bachsin menunda menerima vaksin virus corona, meskipun suaminya Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak sudah divaksin.
Emil Dardak terpilih menjadi orang yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19 di Jawa Timur, Kamis (14/1/2021).
Seperti diketahui, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, Arumi Bachsin masuk dalam daftar penerima vaksin tahap pertama di Jawa Timur.
Arumi Bachsin yang juga merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur sedianya menerima vaksin secara bersamaan dengan sang suami.
Tetapi, Arumi Bachsin memilih menunda mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Baca juga: Dokter Tirta Tetap Ngegas Seusai Disuntik Vaksin Covid-19, Sebut Tidak Bengkak Atau Pingsan
Baca juga: Klarifikasi Raffi Ahmad Pasca Tuai Kritikan Gegara Berpesta Tanpa Protokol Kesehatan Usai Divaksin

Ia mengatakan, akan memantau kondisi Emil Dardak yang menjadi orang pertama di Jawa Timur yang disuntik vaksin.
"Tadi diarahkan untuk bergantian. Saya pilih akan memantau kondisi suami terlebih dahulu," kata dia.
Arumi melanjutkan reaksi vaksin antara orang satu dan orang yang lain bisa saja tak sama.
"Karena reaksi vaksin berbeda-beda di masing-masing orang," kata dia.
Meski menunda penerimaan vaksin, Arumi mengaku siap disuntik vaksin Covid-19.
"Alhamdulillah saya secara fisik siap karena tidak ada gejala sakit apa-apa," tutur dia.

Gantikan Khofifah
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menjadi orang yang disuntik pertama kali dalam vaksinasi di Jawa Timur.
Ia menggantikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang masih menjalani isolasi mandiri karena Covid-19.
Vaksinasi dilangsungkan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (14/1/2021).
Selain Emil ada pula 21 orang yang terdiri dari pejabat, influencer hingga tokoh organisasi kemasyarakatan.

"Semoga menjadi ikhtiar yang efektif"
Gubernur Khofifah berdoa agar vaksinasi menjadi harapan baru untuk memerangi Covid-19.
"Semoga ikhtiar ini menjadi ikhtiar yang efektif," kata Khofifah melalui sambutan virtual.
Meski telah divaksin, masyarakat tetap diminta menjaga jarak, tidak menciptakan kerumunan, mencuci tangan dengan sabun hingga memakai masker.
Hingga saat ini, menurut data, angka kematian di Jatim merupakan yang tertinggi secara nasional.
Sampai dengan Rabu (13/1/2021), tercatat 6.647 pasien meninggal di Jawa Timur. Jumlah itu setara 6,99 persen dari total 95.064 kasus positif Covid-19 di Jatim.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Emil Dardak Disuntik Vaksin Covid-19, Arumi Bachsin Pilih Menunda, Ini Alasannya

Emil Dardak : Jangan Simpulkan Akan Ada PSBB, Soal Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meminta masyarakat tidak lantas mengambil kesimpulan bahwa akan ada Pembatasan Sosial Beskala Besar (PSBB).
Seperti diberitakan sebelumnya, kawasan Malang Raya dan Surabaya Raya menjadi kawasan di Jatim yang diminta memberlakukan Pembatasan Sosial Beskala Mikro oleh Pemerintah Pusat.
Emil menyebut nantinya kebijakan ini masih akan menunggu instruksi yang lebih spesifik.
"Tetapi istilahnya ini tolong jangan segera disimpulkan bahwa ini PSBB. Akan ada intruksi yang lebih spesifik dan tertulis dari pemerintah pusat," tandasnya saat dikonfirmasi di Asrama Haji, sore ini, Rabu (6/1/2021).
Mantan Bupati Trenggalek itu menegaskan bahwa Pemprov Jawa Timur telah melakukan koordinasi terkait kebijakan pemerintah pusat yang akan menerapkan pembatasan masyarakat demi penanggulangan pandemi covid-19.
Sebagaimana ramai diberitakan, pemerintah pusat menetapkan untuk melakukan pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh provinsi Jawa - Bali mulai 11 Januari 2021 hingga 25 Januari 2021.
Kebijakan ini diambil pemerintah dengan pertimbangan kenaikan pertambahan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur di rumah sakit yang meningkat.
"Karena kebetulan kami juga dikontak oleh Menko Perekonomian tadi malam. Kami laporan ke ibu gubernur dan ibu gubernur sudah mengikuti rapat dengan pemerintah pusat tadi pagi dan memang akan dilakukan oembatasan," kata Emil .
Detail teknis dari kebijakan ini masih akan terus dikoordinasikan oleh Pemprov Jawa Timur.
Koordinasi juga langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Meski sedang terpapar covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri, namun dikatakan Emil bahwa Rakor- Rakor secara virtual masih aktif dilakukan oleh Gubernur Khofifah.
"Ibu gubernur terus berkoordinasi secara intensif walaupun beliau masih isolasi tetapi beliau terus berkoordinasi dengan forkopimda. Ini juga sudah dibahas dengan forkopimda dengan pak sekda. Pada intinya apa yang menjadi arahan dari pusat tentu akan kita tindak lanjuti," pungkas Emil Dardak.
Beberapa poin aturan pembatasan baru yang diinginkan pemerintah pusat termasuk pembatasan kerja dengan WFH 75 persen, dan pembatasan jam operasional perbelanjaan sampai dengan pukul 19.00 WIB.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).