Berita Malang Hari Ini
10 Tokoh yang Akan Ikut Vaksinasi Covid-19 Perdana di Kota Malang pada 15 Februari 2021
10 tokoh akan mengawali vaksinasi Covid-19 di Kota Malang pada 15 Februari 2021.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - 10 tokoh akan mengawali vaksinasi Covid-19 di Kota Malang pada 15 Februari 2021.
"Eksekutif yang berwenang menentukan. Forkopimda yang akan menjalani vaksinasi. Kalau secara pribadi, saya siap," ucap I Made Rian Diana Kartika, Ketua DPRD Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (16/1/2021).
Pria asal Bali itu mengku sudah mengantongi surat dari Wali Kota Malang, Sutiaji untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
Forkopimda Kota Malang, Kajari, tokoh agama, tokoh pemuda dan perwakilan dari ulama juga akan menjalani vaksinasi Covid-19.
Menurut Made, toko agama tersebut meliputi ketua PCNU, ketua Muhammadiyah, dan tokoh gereja.
Sedangkan perwakilan ulama kemungkinan ketua MUI Kota Malang.
"Khusus untuk Forkopimda, pak wali kota dan pak kapolresta tidak ikut karena sudah pernah terpapar."
"Mungkin bisa digantikan wawali ataupun wakapolresta," ucapnya.
Kota Malang akan mendapatkan jatah 12.000 vaksin Covid-19.
Jumlah tersebut menjadikan Kota Malang menjadi satu-satunya daerah di Malang Raya yang mendapat jatah banyak vaksin Covid-19.
Kota Malang juga mendapat jatah vaksin Covid-19 terbanyak di Jawa Timur setelah Surabaya yang mendapat jatah sekitar 33.000 vaksin Covid-19.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Sri Winarni menyampaikan pendistribusian vaksin Covid-19 masih menunggu instruksi langsung dari pusat.
Untuk tahap awal ini, penerima vaksin Covid-19 ialah nakes, penunjang layanan kesehatan, petugas administrasi, dan sopir yang bekerja di pusat layanan kesehatan.
Total hingga saat ini telah ada 7.050 nakes di Kota Malang yang terdata dan terverifikasi oleh Kementerian Kesehatan.
Sedangkan 6.600 nakes lainnya saat ini masih dalam proses pendataan.
"Pendataan itu sesuai petunjuk Kemenkes, kemudian dilakukan updating datanya dengan menginput di aplikasinya Kemenkes."
"Sistem informasi sumber daya manusia kesehatan semu di-update di sana," tandasnya