Berita Batu Hari Ini

Petani Apel Batu yang Mulai Rasakan Dampak Positif Pakai Obat Mata Ayam Buatan Rudy Mariyanto

Petani asal Desa Bumiaji, Slamet (57) menceritakan pengalamannya menggunakan fungisida temuan Rudy di ladang apelnya yang memiliki luas 7 hektare.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Petani apel Batu, Slamet, di kebun apel miliknya yang berada di Desa Bumiaji. 

Kini, sejumlah apel di ladangnya tampak bagus.

Beberapa hari kedepan siap dipanen, terutama Apel Manalagi.

Slamet merindukan panen apel yang berlangsung cemerlang seperti tahun-tahun sebelum 2018.

Kala itu, panenan apel selalu memberikan dampak positif bagi petani termasuk penjual.

Saat memasuki tahun 2018 atau tiga tahun belakangan, ia mulai banyak membuang buah karena terserang hama mata ayam.

“Yang paling terasa terjadi pada 2018. Saya membuang 60 ton hingga 70 ton.  Dari 1 Ha ladang. Angka kerugiannya mencapai Rp 350 juta,” kenangnya.

Padahal, di tahun sebelumnya sekitar 2016, Slamet bisa memanen hingga 80 ton Apel Manalagi dan 15 ton Apel Anna.

“Dengan menggunakan fungisida ini, buahnya bisa menjadi bagus. Memang ada beberapa yang masih terkena namun tidak separah dulu,” terangnya.

Dengan adanya temuan itu, Slamet berharap panen apel kali ini bisa lebih bagus.

Ia memperkirakan akan membuang sekitar 5 ton apel saja pada panen kali ini.

Ia juga meminta agar Pemkot Batu bisa menawarkan solusi stabilitas harga apel.

Harga apel anjlok saat ini.

Petani harus menghadapi sendirian anjloknya harga apel.

Slamet mengatakan tidak ada langkah dari Pemkot Batu merespon rendahnya harga, padahal, Pemkot Batu memiliki keleluasaan untuk mengendalikan harga melalui kebijakan yang dikeluarkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved