Derita Amir Bocah Termenung di Jeruji Besi Sebelum Tewas di Bak Mandi, Tetangga Dengar Suara Tangis

Ini kisah Amir, bocah 7 tahun yang termenung di balik jeruji besi sebelum tewas di bak mandi, tetangga mengaku sering dengar suara tangis

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang.com/kolase Astro Awani/TribunKaltim.com
Sosok Amir bocah 7 tahun yang diduga korban penyiksaan orangtua tiri 

Pasca AM tewas, kedua orangtua tirinya ditahan selama tujuh hari atas dugaan penganiayaan terhadap bocah berusia tujuh tahun hingga tewas dalam insiden di Taman Krubong Jaya, Melaka, Malaysia.

Tetangga pun mengatakan AM  sering melihat bocah malang itu melamun sendirian.

"Anak saya semua sudah besar dan menyayangi anak-anak.

Suatu hari kami melihat korban melamun di balik jeruji besi di depan rumah kami dan saya mengambil fotonya.

Anak saya melambaikan tangan dan mengajak ngobrol dengannya.

Namun dia tidak menjawab dan langsung masuk ke rumah.

Bahkan dengan orang tuanya pun kami jarang bicara," katanya seperti dilansir via Serambinews.com artikel 'VIRAL Foto Bocah Termenung di Balik Jeruji Besi Sebelum Meninggal di Bak Mandi, Begini Kata Keluarga'.

  • Kisah serupa: orangtua tiri tersinggung dengan ucapan anak 

Kisah serupa juga dilakukan pria di Medan, Sumatera Utara, berinisial R. 

R telah ditangkap polisi usai membunuh dua anak tirinya masing-masing berinisial IF (10) dan RA (5).

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan pelaku R membunuh kedua korban yang merupakan kakak beradik itu pada Jumat (19/6/2020).

Sebelum melakukan pembunuhan, Riko menjelaskan, awalnya pelaku bersama kedua anaknya menonton televisi bersama. 

Petugas menggiring Rahmadsyah (30), tersangka kasus pembunuhan 2 anak di Polrestabes Medan, Senin (22/6/2020). Pembunuhan yang dilakoni ayah tiri di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan.
Petugas menggiring Rahmadsyah (30), tersangka kasus pembunuhan 2 anak di Polrestabes Medan, Senin (22/6/2020). Pembunuhan yang dilakoni ayah tiri di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan. (Sumber: (Victory Arrival Hutauruk/Tribun Medan)

Saat itu, kedua anak tirinya meminta dibelikan es krim. Tapi permintaan itu tidak dikabulkan. Pelaku beralsan karena tidak mempunyai uang.

"Setelah itu, anaknya bilang ayah pelit, kemudian mereka meminta ibunya untuk mencari ayah yang baru," kata Riko.

Demikian fakta tersebut disampaikan polisi berdasarkan pengakuan tersangka R saat ditangkap setelah menghabisi nyawa anak tirinya.

Lebih lanjut, Riko mengatakan, tempat kejadian perkara atau TKP terjadi di sebuah rumah kontrakan tersangka yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved