Siapa Dewa Nyoman? Dokter Surabaya yang Mendapat Ancaman Pembunuhan, Kini Minta Perlindungan Polda
Siapa Dokter Nyoman? Sosok dokter di Surabaya yang menjadi sorotan usai mendapat ancaman pembunuhhan dari akun Instagram @neofasisme. Simak biodatanya
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Siapa Dokter Nyoman? Sosok dokter di Surabaya yang menjadi sorotan usai mendapat ancaman pembunuhan dari akun Instagram @neofasisme.
Sosok Dokter Dewa Nyoman ini ternyata teman dr Tirta, ia sehari-harinya praktek di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.
Kini pria bernama asli Dewa Nyoman Sutayana meminta perlindungan Polda Jatim usai menerimana ancaman pembunuhan tersebut.
Hal itu lantaran bermula saat dr Dewa Nyoman mengedukasi masyarakat akan penerapan protokol kesehatan melalui sosial media.

• Dokter Dewa Ditemani Influencer Dr Tirta Lapor ke Polda Jatim, Kasus Ancaman Pembunuhan Lewat Medsos
• Kurangi Risiko Human Error, Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 di Kota Malang Dibagi Jadi 3 Shift
• SE Mendikbud Tahun Ini Tak Ada Unas dan Ujian Kesetaraan, Begini Reaksi Sekolah di Malang
• 5 Fakta Ayu Ting Ting Batal Nikah, Foto Adit Jayusman Lenyap, Bunda Bilqis: Memang Belum Jodoh
“Jadi kata-katanya (ancaman)itu sudah saya mintakan klarifikasi namun tidak disambut dengan baik. Sehingga atas dasar itu (saya tidak mendapat kepastian hukum) saya meminta perlindungan hukum ke Subdit Siber Polda Jatim,” ujar dr Dewa Nyoman saat ditemui usai melaporkan kasus ini di Mapolda Jatim, Kamis, (4/2/2021).
Dokter Dewa Nyoman melapor ditemani dr Tirta yang lebih dulu populer karena sering melakukan edukasi soal Covid-19 di media sosial,
Dokter TIrta yang saat itu mengenakan hoodie hijau muda menemani dr Dewa selama dua jam lebih mengurus laporan tersebut di Subdit Siber, Ditreskrimsus Polda Jatim.
Tak hanya ancaman pembunuhan, dr. Dewa mengaku dirinya sering mendapat komen yang tak pantas oleh akun @neofasisme itu.
Namun, pihaknya sempat tak menggubris. Akan tetapi, karena tidak adanya tanggung jawab, maka ia mengambil langkah tegas.
“Sering sekali, cuman karena saya minta klarifikasi tidak pernah digubris,” lanjutnya.
Dokter TIrta dalam unggahan terbaru di akun instagramnya juga mengabarkan tentang pelaporan tersebut.
"Mampir ke polda jatim, melaporkan akun @neofasisme . Alhamdulillah lancar
percuma deactive, karena ttp bisa ditindak kalo terbukti :)
Bersama kasubdit siber polda jatim ni ama @dr_dewa

Silakan berpendapat, tapi jangan kebablasan, pro kontra biasa, tapi jangan sebar anceman, apalagi anceman pembunuhan , pengrusakan, dan hinaan
Buat pemilik akun @neofasisme , ga perlu giring opini sok kriminalisasi, sampean aspirasi tapi mengancam
Kami sudah menawarkan mediasi, ketemu, tapi anda tambah nglonjak. Abis itu nyolong foto orng pula2," tulis dr Tirta.
Sosok Dokter Dewa Nyoman
biodata dr Dewa Nyoman Sutayana SH MH MARS atau dr Dewa Nyoman adalah seorang dokter lulusan FK Unair.
Sosok Dokter Dewa Nyoman adalah dokter yang memiliki peminatan di bidang hukum kesehatan.
Hal ini setidaknya terlihat dari gelar pendidikan yang disandangnya.
"Saya sebenarnya lebih dulu kuliah di FH (Fakultas Hukum) lalu Kedokteran. Setelah lulus lalu melanjutkan MH dan MARS (Magister Administrasi Rumah Sakit)," papar dr Dewa pada SURYAMALANG.COM, Kamis (4/2/2021).
Semua pendidikan Kedokteran dan Hukum ia tuntaskan di kampus Universitas Airlangga (Unair)
Dewa Nyoman sendiri adalah sosok pria kelahiran Surabaya yang besar di Bali, sebelum akhirnya kembali ke Surabaya sejak masa kuliah.
Dia termasuk dokter yang getol memanfaatkan media sosial untuk berbagi 'pendidikan kesehatan' ke masyarakat.
Ancaman pembunuhan itu didapat dr Dewa Nyoman seusai memberikan komentarnya di sebuah unggahan akun Instagram, Minggu (31/1/2021).
Dokter yang bertugas di Surabaya ini mengomentari unggahan yang menampilkan pemuda sedang mengabaikan protokol kesehatan.
Dirinya langsung diserang oleh pengikut akun tersebut, termasuk pemilik akun @neofasisme.
Ia berujar, akun @neofasisme sering mengirim direct message (DM) dengan kata-kata yang tidak pantas.
Dewa pun membenarkan, pemilik akun itu menulis kata bunuh kepadanya.
Setelah mendapat sejumlah ancaman, ia lalu memutuskan untuk membuat laporan ke polisi.
"Betul, memang cuma diplesetkan. Kata-katanya itu bunuh, tapi (huruf) u diplesetkan menjadi v," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (3/2/2021).
"Karena pada titik tertentu dia komentarnya di kolom chat publik, maka saya ambil tindakan."
"Menurut saya sudah cukup dia di direct message mengancam, kemudian di kolom publik pun dia mengancam," tegas dia.
Di akun instagramnya, dr Nyoman menuliskan gelar pendidikannya selain dokter adalah sarjana hukum (SH), magister hukum (MH) dan magister administrasi rumah sakit (MARS).
Selain menjadi dokter, dia ternyata seorang konsultan hukum medis (kesehatan), dosen serta mediator tersertifikasi.
Karena itu lah disejumlah unggahannya, dia banyak memberikan edukasi seperti aspek hukum pemasangan microchip pada manusia serta mengenal lebih jauh tentang profesi dokter supata tidak terkecoh dokter abal-abal.
Dia juga memberikan edukasi tentang vaksin dan kemungkinan jerat pidana.
Sebelum melaporkan akun @neofasisme ke polisi, dr Dewa Nyoman meminta permohonan klarifikasi di akun Instagramnya.
Berikut isinya:
"PERMOHONAN KLARIFIKASI
.
Kepada pemilik akun @neofasisme , anda sudah berulang kali sy ingatkan terkait dengan perbuatan berupa kata-kata anda yang bernada ancaman kepada pribadi sy
.
Jangan berdalih bahwa hal ini adalah bentuk kebebasan berpendapat. Tidak ada kebebasan berpendapat yg dilarang dalam peraturan peraturan perundang-undangan, sehingga kata-kata dalam bentuk tulisan yg anda tujukan kepada sy ini bukanlah suatu bentuk perbuatan mengeluarkan pendapat.
.
Berdasarkan hal tersebut, sy meminta anda utk memberikan klarifikasi kepada sy dalam waktu kurang dari 3 x 24 jam.
.
Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka sy akan menggunakan hak sy untuk menempuh jalur hukum dengan dugaan adanya unsur ancaman kekerasan sebagaimana yg dimaksud dalam pasal 29 UU ITE.
.
Demikian dan terima kasih
dr. Dewa Nyoman Sutanaya, SH., MH., MARS.3 hari".
Namun, sebelum 3 hari permohonan klarifikasi itu direspon, dr Dewa Nyoman sudah melaporkan ke polisi.
Hal ini disebabkan tidak ada itikat baik dari yang bersangkutan.
"Melihat tidak ada itikad baik dari akun @neofasisme, walopun sempat ybs kontak DM sy, tp masih tetap saja menggunakan kata2 yg kasar dan ditambah saat ini akun tersebut sdh di non aktifkan.
.
Maka saya menganggap tidak ada itikad baik dari pemilik akun tersebut.
.
Dengan demikian, karena dengan terhapusnya akun tersebut, maka permintaan klarifikasi sy berupa video klarifikasi tidak mungkin dapat dilaksanakan oleh pemilik akun
.
Atas dasar itulah, sy memutuskan utk mempercepat waktu pelaporan sy yg sebelumnya 3x24 jam menjadi hari ini. Dan sudah sy laporkan ke polisi siber? ".
Berikut video wawancara Ekslusif SURYA dengan Dr Dewa Nyoman Sutayana SH MH MARS yang juga bisa disaksikan melalui video berkut :