Fakta Lain Tragedi Sriwijaya Air SJ-182: Tidak Meledak di Udara dan Pesawat Utuh Saat Jatuh ke Air
Menurut investigasi KNKT hingga saat ini, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak itu tidak meledak di udara.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Selain temuan pada turbin, temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.
Hal tersebut mengindikasikan pesawat masih berfungsi sebelum akhirnya membentur air.
"Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data."
"Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau menyala sampai sebelum pesawat membentur air," beber Soerjanto.
Meski begitu, Soerjanto mengatakan KNKT masih berupaya menginvestigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.
Sambil mencari memori unit CVR, KNKT saat ini tengah meneliti sistem autothrottle pesawat.
"Kami akan menunggu hasil dari CVR dan beberapa komponen yang kami kirim ke Amerika dan United Kingdom karena dari komponen-komponen itu kita akan mengetahui kenapa sebetulnya, yang rusak yang mana, dari 13 parameter ini yang membikin perubahan-perubahan di autothrottle system," tutur Soerjanto.
Seperti diketahui, ada dugaan sistem autothrottle tak berfungsi baik saat pesawat lepas landas sehingga menyebabkan pesawat jatuh.
Kesulitan Cari Black Box CVR Sriwijaya Air SJ-182

• Mbah Sutono Tergiur Kemolekan Tubuh Cewek 8 Tahun di Lumajang, Raba-raba Sampai Korban Kesakitan
• Fakta Baru Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182, Pilot Belok Hindari Cuaca Saat Ada AirAsia di Rute Sama
• THUNDERSTORM Misteri Dentuman Misterius di Malang, Jadi Sarang Petir?
KNKT mengaku pihaknya kesulitan mencari black box yang berisi cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182.
"Pencarian memory unit CVR dilanjutkan tanpa bantuan underwater locator beacon, jadi kita mencarinya dengan meraba-raba di dasar laut."
"Nah ini merupakan juga suatu kesulitan tersendiri yang kita hadapi," ungkap Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (3/2/2021).
Diketahui, underwater locator beacon adalah bagian dari black box yang bisa mengirimkan sinyal ultrasonik agar memberi petunjuk lokasi keberadaan black box.
Underwater locator beacon sendiri telah ditemukan tim SAR gabungan bersamaan dengan black box flight data recorder (FDR) pada 12 Januari 2021.
ATC Sempat Panggil Sriwijaya Air SJ-182
