Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya, Jatuh Pada 13 Februari 2021

Inilah bacaan niat puasa Rajab lengkap dengan tulisan arab, latin serta terjemahannya yang akan dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2021.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM
Bacaan Niat Puasa Rajab Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Artinya 

SURYAMALANG.COM - Inilah bacaan niat puasa Rajab lengkap dengan tulisan arab, latin serta terjemahannya. 

Jadwal puasa Rajab bisa dilaksanakan setelah memasuki bulan Rajab menurut kalender Hijriah yang mana tanggal 1 Rajab 1442 H akan jatuh pada hari Sabtu 13 Februari 2021. 

Puasa Rajab sendiri merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Rajab

Jadwal puasa Rajab tahun ini dimulai pada hari Sabtu 13 Februari 2021 dan berakhir pada hari Senin 22 Februari 2021. 

Berikut bacaan niat puasa rajab lengkap tulisan Arab, latin dan artinya:

Niat puasa rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Puasa Rajab

Ketentuan menjalankan puasa ini sama dengan puasa lain, seperti berniat dan menahan haus, lapar, serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Subuh hingga hingga azan Magrib.

Bedanya hanya pada bacaan niat dan waktu pengerjaannya yang dilakukan di 10 hari pertama bulan rajab.

Selain itu niat puasa sunah ini juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.

Daftar 5 Amalan Sunnah di Bulan Rajab yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Inilah daftar lima amalan sunnah bulan Rajab yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. 

Tahun ini, tanggal 1 Rajab 1442 Hijriah jatuh pada hari Minggu 14 Februari 2021. 

Hal ini menandakan jika sejak hari Sabtu 13 Februari 2021 setelah Magrib sudah memasuki tanggal 1 Rajab 1442 H. 

Untuk itu, simak amalan sunnah bulan Rajab seperti berpuasa hingg doa pagi sore yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Bulan Rajab sendirimenjadi bulan yang penuh makna bagi seluruh umat Islam di dunia. 

Di antara peristiwa bersejarah di Bulan Rajab adalah tanggal 27 Rajab, yakni peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Tahun 2021, Isra Miraj Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 12 Maret 2021.

Ada Amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan jelang peringatan Isra Miraj.

Amalan-amalan pada peringatan Isra Miraj 2020 ini bisa dilakukan selama Bulan Rajab, tak hanya sebatas Puasa Rajab.

Memperbanyak Amalan jelang Isra Miraj 2020 dapat meningkatkan ibadah kita pada Allah SWT.

Berikut amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan:

1. Memperbanyak Istighfar

Bila hidupnya susah, amalan istighfar bisa mengangkat kesusahan kita.

Dia mengingatkan, bulan Rajab sebagai bulan istighfar karena Allah akan mengampuni seberapa pun banyak dosa kita.

Salah satu amalan yang dianjurkan adalah membaca sayyidul istighfar saat pagi dan sore.

Barang siapa yang membaca ini dan meninggal, maka ia masuk surga.

Adapun bacaan sayyidul istighfar adalah:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yg kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”

2. Berpuasa

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Puasa Rajab hukumnya sunnah bila dilaksanakan sewaktu-waktu.

Adapun niat puasa Rajab adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.

Tak hanya itu, bulan ini juga bisa digunakan untuk memperbanyak puasa sunnah dalam bentu apa pun.

Entah puasa Senin-Kamis maupun puasa sunnah lainnya.

3. Memperbanyak Doa

Menjelang Isra Miraj yang juga masih bertepatan dengan Puasa Rajab, maka dapat juga membaca doa Rajab sesuai anjuran Rasulullah SAW.

اَللّ هُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ وَاَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ

Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya'banaa wa ballighnaa romadhonaa

Artinya:
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rojab dan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Romadhon."

4. Doa Pagi dan Sore

Setelah salat Subuh dan Maghrib, hendaknya seorang muslim membaca doa ini sebanyak 70 kali sambil mengangkat tangan, agar terhindar dari api neraka.

ربِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

5. Zikir Jelang Isra Miraj

Ada satu zikir yang pernah diajarkan Nabi Ibrahim untuk Nabi Muhammad Saw ketika Rasulullah mengalami peristiwa Isra Mi'raj.

Isra Mi'raj adalah perjalanan agung Nabi Muhammad yang ditempuh dalam waktu semalam dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho di Yerussalem.

Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga mengalami perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju langit ketujuh, lalu dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.

Sidaratul Muntaha menjadi akhir perjalanan untuk menerima perintah salat lima waktu.

Ketika Nabi Muhammad sampai di langit ketujuh. Nabi Ibrahim mengajarkan zikir yang nantinya menjadi tanaman subur di surga.

Rupanya dalam peristiwa itu, Nabi Muhammad diajarkan Nabi Ibrahim satu zikir.

Berikut ini zikir yang diajarkan Nabi Ibrahim kepada Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Mi'raj yang dianjurkan dibaca oleh umat Rasulullah:

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ

Laa haula walaa quwwata illa billah

"Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah."

Zikir tersebut bisa dilihat dari yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub Al Anshari ra.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْلَةَ أُسْرِىَ بِهِ مَرَّ عَلَى إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ مَنْ مَعَكَ يَا جِبْرِيلُ قَالَ هَذَا مُحَمَّدٌ.فَقَالَ لَهُ إِبْرَاهِيمُ مُرْ أُمَّتَكَ فَلْيُكْثِرُوا مِنْ غِرَاسِ الْجَنَّةِ فَإِنَّ تُرْبَتَهَا طَيِّبَةٌ وَأَرْضَهَا وَاسِعَةٌ. قَالَ « وَمَا غِرَاسُ الْجَنَّةِ ». قَالَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra’, pernah melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Nabi Ibrahim ketika itu bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Ia menjawab, “Muhammad.” Ibrahim pun mengatakan pada Muhammad, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah (tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah).” (HR. Ahmad, 5: 418)

Meski begitu, mayoritas ulama tidak mewajibkan agar zikir itu dibaca pada malam Isra Mi'raj.

Zikir itu bisa dibaca kapan saja dan dalam keadaan apa pun.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved