Berita Malang Hari Ini

Sambut Hari Pers Nasional 2021, 32 Dosen Ilmu Komunikasi 24 Kampus Buat Buku Tentang Media Massa

Sebanyak 32 dosen Ilmu Komunikasi dari 24 perguruan tinggi di Indonesia melakukan peluncuran buku secara online

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
IST
Peluncuran buku 'Esai Pengalaman: Merangkai Asa untuk Media Massa', Kamis (11/2/2021) lewat daring. Buku ini ditulis oleh 32 dosen Komunikasi dari 24 perguruan tinggi. Peluncuran buku terbitan Tiga Serenada Publisher ini untuk Hari Pers Nasional 2021 bekerjasama dengan Unika Atma Jaya Jakarta. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Sebanyak 32 dosen Ilmu Komunikasi dari 24 perguruan tinggi di Indonesia melakukan peluncuran buku 'Esai Pengalaman: Merangkai Asa untuk Media Massa' lewat daring, Kamis (11/2/2021).

Peluncuran buku terbitan Tiga Serenada Publisher ini untuk Hari Pers Nasional 2021 bekerja sama dengan Unika Atma Jaya Jakarta.

Dari 32 dosen itu, ada dua dosen dari perguruan tinggi di Malang yaitu UMM yaitu Frida Kusumastuti sekaligus sebagai editor buku ini, serta Maya Diyah Nirwana dari Dosen Universitas Brawijaya (UB).

Nina Mutmainnah mewakili penulis buku menyebutkan ini sebagai pandangan dan catatan akademisi yang juga sebagai audience media massa. 

"Kami melakukan analisis dan kaji media karena kami secara khusus mempelajari media," ujar Nina dari Universitas Indonesia di kegiatan itu.

Ia mengingatkan satu hal tentang profesi luhur jurnalis.

Dari tulisan-tulisan di buku ini ada sebuah kewajiban yang harus dijaga di jurnalisme seperti akurasi, independensi, mengikuti hati nurani. 

"Kenapa harus dijaga? Karena jurnalisme terwujud di media dan dibaca masyarakat," kata Nina.

Ada satu hal yang membuat galaunya adalah tentang advertorial berita pesanan.

Saat ini mungkin itu dianggap lazim dalam bisnis media.

Regulasi tentang itu ada, namun tidak pernah dibahas di Dewan Pers dan Dewan Periklanan. 

"Saya pribadi resah, khawatir ini mengancam kebebasan pers karena masuk ke dimensi ekonomi," tandasnya.

Ia berharap, tulisan-tulisan para dosen bisa memberi manfaat pada dunia pers, asosiasi dan Dewan Pers.

Sedang Firda, dosen UMM, menulis tentang manfaat majalah di era cetak bisa bermigrasi ke digital tanpa mengurangi kekuatan investigasi khas media cetak.

"Dan majalah adalah sebagai media literasi untuk area blankspot. Supaya para remaja di daerah itu juga merasakan proses literasi dari membaca," tutur Firda.

Bedah buku dilakukan oleh Sapto Anggoro, CEO Tirto.ID dan Budiman Tanuredjo VP Nasional News Grup Gramedia-Kompas.

Frida menambahkan para editor dan penerbit merasa bersyukur dengan terkumpulnya tulisan para dosen komunikasi dari 24 perguruan tinggi ini.

"Kami berharap buku ini bermanfaat buat pers di Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved