Berita Mojokerto Hari Ini

Birahi Meledak saat Istri Hamil, Suami ke Pijat Plus-plus Tanpa Bawa Uang, 2 Terapis Bernasib Ngeri

Birahi Meledak saat Istri Hamil, Suami ke Pijat Plus-plus Tanpa Sepeser Uang, Terapis Cantik Dibunuh

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: eko darmoko
IST
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Pembunuhan terhadap terapis di Panti Pijat Berkah, Kota Mojokerto, akhirnya mulai terungkap.

Sang pelaku berhasil diciduk anggota Resmob Satreskrim Polres Mojokerto Kota.

Tersangka pembunuhan ini adalah M Irwanto (25), warga Dusun Wuluh, Desa Wuluh, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Insiden pembunuhan terhadap terapis cewek ini terjadi di Pijat Berkah, Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Polisi terpaksa melumpuhkan tersangka dengan menembak betis kakinya lantaran melawan dan berusaha kabur saat hendak ditangkap.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi mengatakan, pihaknya menyebar sebanyak 2000 sketsa wajah pelaku pembunuhan terhadap wanita pekerja terapis.

Pihaknya memperoleh informasi keberadaan tersangka yang buron selama dua pekan dan akhirnya berhasil menangkapnya di tempat persembuyian di wilayah Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada pada Kamis (18/02/2021) kemarin.

"Kami mengamankan tersangka di wilayah Magetan usai bersusah payah menyebar 2000 sketsa wajah pelaku pembunuhan tersebut," ungkapnya kepada SURYAMALANG.COM di Mapolres Mojokerto Kota, Jumat (19/2/2021).

Adapun motif pembunuhan ini karena didasari keinginan tersangka melakukan hubungan badan dengan korban untuk melampiaskan birahi.

Tersangka mengaku birani yang terpendam selama dua bulan tidak tersalurkan karena pisah ranjang dengan istrinya yang tengah mengandung anak pertamanya.

Tersangka adalah pelanggan rumah pijat tersebut, seusai melakukan hubungan badan dengan korban dan tidak mampu membayar jasa layanan pijat plus-plus bertarif Rp 300 ribu.

Diketahui, dia pernah mendatangi korban di lokasi kejadian pada 2019 lalu. Kemudian, tersangka kembali datang ke sana yang sengaja tidak membawa uang.

Tersangka gelap mata nekat menghabisi nyawa terapis bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk karena tidak dapat membayar layanan pijat plus-plus.

"Motif pembunuhan sesuai pengakuan tersangka melakukan pembunuhan karena hasrat keinginan berhubungan seksual usai melihat video porno dan dia melakukan hubungan itu namun tidak punya uang sehingga membunuh korban," ucap Deddy.

Deddy menyebut tersangka membunuh korban dengan menghujamkan benda tajam sejenis parang pada bagian leher sebelah kiri satu kali dan dua kali di punggung korban.

Tersangka diduga sudah menyiapkan dengan membawa parang milik ibunya dari dari rumahnya yang disimpan dalam tas ransel untuk membunuh korbannya.

"Tersangka usai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan korban kemudian membacok dan menusuk korban hingga meninggal di lokasi kejadian," terangnya.

Dikatakan Deddy, tersangka membunuh korban dan melukai Tatik (48) warga Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang merupakan teman kerja korban di rumah pijat Berkah.

Setelah melakukan pembantaian itu tersangka kabur melarikan diri dalam kondisi telanjang dan mengendarai sepeda motor Honda Beat menuju arah timur Kecamatan Jetis.

"Kami mengamankan motor milik tersangka dan barang bukti lain berupa alat yang dipakai untuk membunuh korbannya," tandasnya.

Panti Pijat Berkah Mojokerto, lokasi pembunuhan terhadap terapis.
Panti Pijat Berkah Mojokerto, lokasi pembunuhan terhadap terapis. (SURYAMALANG.COM/M Romadoni)

Santi Tewas dalam Kondisi Setengah Telanjang, Tatik Luka Parah

Seorang cewek yang bekerja sebagai terapis di panti pijat ditemukan tewas berlumuran darah di Dusun/Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (4/2/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

Cewek tersebut sehari-harinya menjadi terapis di Panti Pijat Berkah, Mojokerto.

Informasi dari Kepolisian menyebutkan, identitas korban bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk.

Ia diduga dibunuh oleh oleh pria tidak dikenal yang merupakan pelanggan rumah pijat.

Korban tewas seketika di lokasi kejadian akibat luka tusuk benda tajam pada bagian leher.

Korban meninggal mengenaskan bersimbah darah dalam keadaan setengah telanjang, bagian bawah tidak mengenakan celana.

Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu juga menyerang wanita bernama Tatik (47) warga Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

Saat itu, dia berupaya menolong korban namun pelaku membacok dengan menggunakan parang yang mengakibatkan luka sayatan pada bagian telinga kiri.

Kondisi korban Tatik sekarat kini dalam perawatan intensif di rumah Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo.

Setelah melakukan pembantaian itu pelaku kabur melarikan diri mengendarai motor Honda Beat dalam kondisi telanjang bulat dan membawa tas ransel.

Eky Dermawan (36) warga setempat, mengatakan dia mendengar jeritan wanita berteriak minta tolong yang berasal dari dalam panti pijat.

Saat itu, ia menjaga tempat cuci motor yang jaraknya berdekatan dari lokasi kejadian langsung menghampiri sumber suara.

"Saya melihat Mbak Tatik sudah dalam kondisi terluka berdarah-darah sedangkan pelakunya kabur lewat pintu belakang," ungkapnya kepada SURYAMALANG.COM.

Eky berupaya mengejar seorang pria diduga kuat merupakan pelaku pembantaian yang melarikan diri menuju pintu belakang.

Namun pelaku keburu kabur mengendarai motor ke arah jalan raya.

"Pelaku mengendarai motor Beat tidak mengenakan pakaian yang ciri-cirinya postur tubuh tinggi usia sekitar 45 tahun," bebernya.

Dia bersama warga setempat menolong korban yang sekarat dan membawanya ke rumah sakit dan melaporkan ke pihak Kepolisian Polsek Jetis.

"Korban (Mbak Tatik) mengalami luka sobek di bagian telinga kiri seperti dibacok," jelasnya.

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan yang menewaskan pekerja terapis pijat tradisional tersebut.

Tim Inafis Polres Mojokerto telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian perkara.

"Faktanya ada dua orang wanita sebagai pemijat menjadi korban yang satu orang meninggal mengalami luka tusuk dan satu korban luka pada bagian telinga," terangnya.

Deddy menyebut hasil identifikasi korban meninggal karena luka tusuk di leher.

Sedangkan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa sebilah parang yang diduga dipakai pelaku membunuh korban.

"Selain itu barang bukti yang diamankan lokasi kejadian yaitu satu celana milik pelaku dan satu buah senjata tajam (parang) dan kami masih menyelidiki asal sajam itu dibawa pelaku atau dari tempat pijat," pungkasnya.

Dikatakannya, Anggota Satreskrim Polres Mojokerto mengumpulkan keterangan saksi dan bukti petunjuk di lokasi kejadian untuk mencari keberadaan pelaku.

Pihaknya memasang garis polisi di lokasi kejadian perkara.

"Jenazah korban meninggal sudah dievakuasi ke RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto," tandas Deddy. (Romadoni)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved