Kondisi Desa Miliarder di Tuban Setelah Viral, Warga Bangun Rumah Mewah dan Diserbu Sales Mobil
Beginilah kondisi desa miliarder di Tuban setelah vira para warganya ramai-ramai beli mobil masal. Banyak didatangi sales.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
"Nilai tanah dan bangunan yang dibeli hampir sama dengan saya beli tanah untuk buat rumah baru. Tanah dihargai Pertamina Rp 600 ribuan, saya beli tanah juga sekarang harganya segitu," pungkasnya.

Pria yang juga sempat menolak pembangunan kilang itu mengungkapkan alasan melakukan relokasi mandiri.
Hal itu dikarenakan relokasi yang dijanjikan oleh Pertamina tak kunjung jelas, sehingga keputusan relokasi mandiri itu diambil bersama warga lainnya.
Di sisi lain, warga juga tidak mau jika relokasi yang ditawarkan Pertamina di luar Desa Wadung.
"Tidak jelas relokasi yang ditawarkan Pertamina, makanya kami relokasi mandiri. Tidak masalah, lebih baik begini karena kami tidak ingin keluar dari Desa Wadung," tutupnya.
2. Diserbu Seles Mobil
Sejak viral sebagai kampung miliarder, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban banyak didatangi orang luar daerah.
Wajah baru berpenampilan ala safari atau perkantoran berseliweran menapaki jalan perkampungan desa setempat.
Mobil berplat luar Tuban bak menjadi penanda, jika para penumpangnya akan menawarkan produk kepada para miliarder.
Benar saja, para sales berbagai macam produk bisnis beramai-ramai datang di desa tersebut untuk menggaet para miliarder.
Pengunjung warung juga tak luput dari sasaran penawaran.
Sales dealer mobil asal Surabaya, Bimo (30) mengatakan, ia datang ke sini bersama teman-temannya karena mengetahui kampung ini viral.

Tentu saja kedatangannya adalah untuk menawarkan produk mobil kepada para miliarder baru, yang telah menjual tanahnya ke Pertamina untuk pembangunan kilang minyak.
"Ya ini ngikut saja, lagi pada ramai di sini. Ini masih nawarin ke warga," ujarnya, Minggu (21/2/2021).
Sementara itu, sales biro umroh asal Surabaya, Anita juga menyatakan hal sama.