Identitas Korban Tebing Longsor di Pesantren Annidhamiyah Pamekasan, Ada Santriwati dari Jember

Laporan wartawan : Kuswanto Ferdian

SURYAMALANG.COM, PAMEKASAN - Petugas belum bisa mengevakuasi tiga santriwati Pondok Pesantren Annidhamiyah yang tertimbun tebing longsor di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Rabu (24/2/2021).

Kapolsek Pasean, Iptu Togiman mengatakan ada enam santriwati yang menjadi korban tebing longsor.

Dari enam korban itu, petugas sudah mengevakuasi tiga korban yang terdiri dari dua orang meninggal dan satu orang mengalami patah tulang.

Menurutnya, personel gabungan belum bisa mengevakuasi tiga santriwati yang tertimbun tanah itu karena saat ini masih hujan deras.

"Kondisi alam menjadi kendala untuk mengevakuasi tiga korban yang masih tertimbun tanah," kata Iptu Togiman kepada SURYAMALANG.COM.

Togiman menjelaskan tebing setinggi 70 meter tersebut longsor pada pukul 00.30 WIB.

Material reruntuhan menimbun sebagian tempat santriwati bermukim, tepatnya di sebelah barat Pondok Pesantren Annidhamiyah.

Menurut Togiman, penyebab tebing itu longsor akibat dampak curah hujan cukup tinggi yang mengguyur wilayah setempat.

Saat kejadian, hujan deras mengguyur disertai angin kencang.

Kondisi ini menyebabkan gerusan tanah yang terjal menjadi longsor dan menimpa penginapan 47 santriwati.

Daftar korban tebong longsor :

- Korban meninggal dunia:

1. Rubiatul Adhaia (14), warga Desa Poreh, Kecamatan Karang Penang, Sampang.

2. Siti Khomariyah (16), warga Kecamatan Sumber Jambi, Jember.

- Korban patah tulang :

1. Nurul Khomariyah (15), warga Des Gunung Malang, Kecamatan Sumber Jambi, Jember.

- Korban belum dievakuasi :

1. Santi (14), warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Jember.

2. Nur Aziza (13), warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Suko Ramli, Jember.

3. Nabila (12), warga Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep.