Kisah Cinta nan Berliku Cowok Lombok dan Cewek Perancis, dari Pohon Kelapa sampai Cobek Batu
Kisah cinta pasangan Indra Budiman (26) Melissa (27) sangat berliku. Indra berasal dari Lombok, dan Melissa berasal dari Perancis.
SURYAMALANG.COM - Kisah cinta pasangan Indra Budiman (26) Melissa (27) sangat berliku.
Maklum, Indra Budiman adalah warga Dusun Tajuk, Desa Rembitan, Lombok.
Sedangkan Melissa berasal dari Perancis.
Kini pasangan lintas negara ini sudah resmi menikah.
Kisah cinta pasangan ini cukup pelik.
Selain perbedaan budaya yang sangat kentara, pasangan ini juga mengalami kendala bahasa saat awal bertemu.
Melissa bertemu pertama kali dengan Indra saat sedang berlibur ke Pantai Kuta Mandalika.
Saat itu dia masih kuliah di Australia.
Melissa bertemu dengan Indra di restoran, tempat Indra bekerja sebagai manager.
Saat di restoran itu, Melissa melihat Indra memanjat pohon kelapa.
Kemudian Melissa mengambil foto Indra yang sedang memanjat pohon kelapa.
Indra mengetahui Melissa mengambil fotonya.
Akhirnya Indra minta agar Melissa mengirim foto tersebut ke akun Facebooknya.
Dari situ Indra mulai mendekati Melissa lewat chat Facebook.
Namun, Melissa tidak peduli sampai dia kembali ke Australia, tempat dia kuliah.
"Awalnya dia tidak respect sama saya, dia cuek, tapi saya terus chat lewat inbox Facebook," kata Indra.
Indra terus berusaha mendekati Melissa sampai akhirnya Melissa jatuh cinta dan mau menikah dengan Indra.
"Saya terus inbox pendekatan sampai mungkin dia baper dan akhirnya memilih balik ke Lombok dan menikah dengan saya," kata Indra.
Indra dan Melissa menikah di Lombok dengan upacara adat suku Sasak pada April 2019.
Saat ini pasangan ini telah dikarunia anak berumur 11 bulan.
Melissa mengaku suka Indra adalah kesederhanaan dan murah senyum.
Hal lain adalah kemampuan Indra memanjat pohon.
Ini karena Melissa jarang melihat hal itu di negaranya.
"Saya suka melihat saat dia memanjat pohon kelapa muda, itu sangat unik," kata Melissa sambil tertawa.
Orang tua Melissa merestui pilihannya.
Bahkan saat resepsi pernikahan, orang tua dan keluarga dari Melissa datang memberikan doa dan restu.
Melissa tinggal di rumah mertuanya bersama suami dan anaknya.
Dapur berukuran sekitar 2x3 meter persegi itu memiliki dinding bedek dan beratapkan asbes yang hampir lapuk.
Dapur itu dibangun terpisah dari bangunan rumah.
Sebuah tungku api terlihat di dapur itu bersama perabotan tradisional lain seperti cobek batu, kendi, lesung, dan lainnya.
Melissa cukup mahir menggunakan cobek.
Dia juga mampu memasak makanan yang mengandung rempah khas Indonesia, seperti cabai, tomat, terasi, bawang merah, dan bawang putih.
"Saya suka masak tempe, i like tempe goreng, di sini makannya pedas-pedas," kata Melissa.
Melissa mengatakan, peralatan dapur di rumah mertuanya jauh berbeda dengan negara asalnya di Perancis.
Di kampung halamannya, tersedia meja untuk menyiapkan bahan masakan.
Sedangkan di rumah mertuanya, Melissa mengulek sambal di lantai.
"Sangat berbeda suasana dapur, kalau di rumah (Perancis) ada meja, kalau di sini kita duduk buat makanan," kata Melissa.
Pertama kali masuk ke dapur itu, Melissa melihat banyak laba-laba di dinding bangunan.
"Kesan pertama masuk dapur itu, ada banyak spider," kata Melissa sambil tertawa.
Meski begitu, Melissa tetap senang hidup di Lombok.
Ia dan suaminya sangat menyukai momen saat makan bersama di dapur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Cinta Indra dan Melissa Wanita Perancis, Berawal dari Pohon Kelapa, Berlanjut di Cobek Batu", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/03/04/05100031/kisah-cinta-indra-dan-melissa-wanita-perancis-berawal-dari-pohon-kelapa?page=all#page2