Ritual Mandi Bersama Laki-Laki dan Perempuan Aliran Hakekok Terbongkar di Pandeglang, Ajaran Warisan
Sebanyak 16 orang yang diduga terlibat ritual sesat itu diamankan Polres Pandeglang pada Kamis (11/3/2021).
A menganut ajaran tersebut dari E yang saat ini telah meninggal dunia.
Riky Crisma Wardana mengatakan kasus ini terungkap dari informasi warga.
Menurut dia, warga melihat ada sejumlah orang yang melakukan kegiatan keagamaan yang tidak lazim.
"Untuk ajarannya, menganut ajaran Hakekok, dibawa oleh saudara E, almarhum.
Diteruskan saudara Aeng, dengan ajaran Balatasutak di Kecamatan Cibaliung, dan Kabupaten Bogor," kata dia.
"Ada 16 orang yang diamankan, terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak," kata Riky.
Sudah Berjalan Lama
Ajaran dari aliran Hakekok diketahui warga sekitar sudah berjhalan cukup lama.
Salah seorang warga, Ima (40) menyebut A sebagai pemimpin kelompok Hakekok sebenarnya melanjutkan ajaran yang sebelumnya dilakukanoleh orangtua A, yakni E alias S.
Ia mengungkapkan, Ritual mandi bareng oleh A dan para pengikutnya sudah sejak lama dilakukan. Dan biasanya mereka melakukan kegiatan itu setiap sore hari.
Bahkan, kegiatan mandi bareng di tempat terbuka tersebut sudah dijalankan oleh ayahanda A, yakni E alias S.
Setelah E meninggal dunia, A selaku anak melanjutkan ajaran tersebut.
Terkait sosok A, menurutnya, A terbilang sosok yang tertutup.
A terbilang sangat jarang keluar rumah dan tidak pernah mengikuti acara pengajian rutin yang dilakukan oleh warga sekitar.
A juga hampir tidak pernah bertegur sapa dengan warga.
"Sangat tertutup dan jarang bicara dengan kita. Untuk acara keagamaan saja bahkan tidak pernah," ucap Imah, saat ditemui di rumahnya di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Jumat (12/3/2021).
* Artikel ini diolah dari artikel di TribunBanten.com dan Kompas.com dengan judul 16 Pria, Wanita, dan Anak-anak yang Mandi Bersama Lakukan Ajaran Hakekok, Diduga Aliran Sesat