Pembesaran Payudara Monica Indah Berujung Fatal, Ini Fakta Soal Filler Payudara, Bahaya dan Dilarang
Operasi Pembesaran Payudara Monica Indah Berujung Fatal, Yuk Kenali Filler Payudara, Bahaya & Dilarang
SURYAMALANG.COM - Fenomena filler pada payudara kini menjadi pembahasan khalayak umum setelah model cantik, Monica Indah, curhat tentang pengalaman pahit akibat filler payudara.
Filler payudara merupakan metode membesarkan payudara dengan cara implan atau menyuntikkan cairan.
Nah, terkait filler payudara, belum lama ini Monica Indah membagikan pengalaman yang tidak menyenangkan.
Monica Indah, dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, mengaku kurang banyak informasi hingga akhirnya salah memilih jalan dengan melakukan filler payudara yang ternyata sangat berbahaya.
Tak ingin ada orang lain yang mengalami hal serupa, Monica memberanikan diri menceritakan apa yang dialaminya.
"Ternyata filler payudara itu berbahaya banget," kata Monica dalam Instagram Story-nya, dikutip Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Pembesaran Payudara Berujung Pertumpahan Darah, Cewek Bunuh Pacar Karena Tolak Bayar Biaya Operasi
Baca juga: Video TikTok Jadi Modal Pak Guru Salurkan Birahi ke Siswi SMA Sumenep, Ada Adegan Cium & Remas-remas
Dia menduga kalau mungkin sebenarnya masih ada banyak orang yang mengalami hal seperti dirinya, hanya saja rasa malu menghalangi mereka untuk bicara.
Karenanya, sebagai orang yang mengalami sendiri kegagalan filler di bagian payudara, Monica mengingatkan agar tidak melakukan filler payudara atau pada bagian bokong.
"Mungkin di luar sana banyak terjadi kasus seperti ini, tapi mereka enggak mau up karena malu, aib," tulisnya.
"Jujur awal saya merasa begitu, tapi aku kasihan kalau ada jatuh korban lagi seperti aku karena kurangnya pengetahuan dan gampang di bego-begoin," tulis Monica.
Sebelumnya, Monica menceritakan pengalaman kegagalannya filler pada bagian payudara.
Bahkan setelah berbulan-bulan menjalani pengobatan hingga operasi, sampai saat ini Monica masih menjalani perawatan untuk bisa mengembalikan kondisi payudaranya seperti semula.
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Gagal Filler Payudara, Monica Indah Ingatkan Bahayanya

Kasus Monica Indah
Nasib apes dialami selebgram cantik, Monica Indah. Monica Indah mengalami kesakitan seusai melakukan filler memperbesar payudara.
Selebgram dan model seksi Monica Indah (25) dikabarkan jadi korban malpraktik filler payudara.
Kasus ini dilaporkan pada Januari 2021 lalu, dan hingga kini penyelidikannya masih terus berjalan.
Polsek Metro Penjaringan melanjutkan penyelidikan dugaan malpraktik ini.
Berikut fakta-faktanya seperti dirangkum Tribunnews.com, Rabu (16/3/2021).
Kesakitan
Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Ardyansyah menjelaskan, kala itu Monica Indah melaporkan bahwa dirinya mengalami kesakitan usai melakukan filler payudara.
"Salah satu dari pihak pelapor untuk melakukan perubahan yaitu penyuntikan pada bagian payudara untuk memperbesar, sehingga terjadi suatu kesalahan yang fatal dan mengakibatkan korban mengalami kesakitan," kata Ardyansyah di Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/3/2021).
Dalam kasus yang masih berjalan ini, Monica melaporkan seseorang berinisial YJ yang melakukan praktik filler payudara terhadapnya.
Awal mula kasus
Kasus ini berawal saat salah satu teman Monica Indah menawarkan jasa klinik kecantikan yang bisa melakukan filler payudara.
"Ada teman dari korban menawarkan produk yang melihat dari beberapa ada di sosial media yaitu Instagram, dengan melakukan penyuntikan terhadap payudara," ucap Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Ardyansyah.
Monica kemudian menghubungi terlapor, YJ, untuk langsung melakukan praktik klinik kecantikan ini.
Seiring dengan itu, Monica juga mentransfer uang senilai Rp 1 juta kepada yang bersangkutan.
"Masih dalam proses penyelidikan, tapi awal mula yang kami tahu, bahwa mereka mentransfer sebanyak Rp 1 juta," kata Ardyansyah.
Pencarian pelaku
Model seksi Monica Indah. Sampai saat ini, polisi juga masih mencari tahu keberadaan YJ untuk melakukan pemeriksaan.
Polisi juga memanggil saksi ahli terkait kasus dugaan malpraktik filler payudara .
Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Ardyansyah mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan guna mendalami dugaan malpraktik tersebut.
"Kami sudah menyurat ke Kementerian Kesehatan, yakni Dirjen Pelayanan Masyarakat untuk bisa memberikan kami pandangan atau informasi terkait masalah dugaan (malpraktik)," kata Ardyansyah di kantornya, Selasa (16/3/2021).
Periksa saksi
Selain saksi ahli, polisi sebelumnya juga sudah memeriksa tiga saksi lainnya terkait laporan ini.
Keterangan saksi dicocokkan dengan hasil visum yang diserahkan Monica Indah dalam laporannya.
"Untuk saat ini ada tiga saksi yang diperiksa. Sudah kami juga minta visum ke RS atas masalah kejadian tersebut," kata Ardyansyah.
Dalam kasus yang masih berjalan ini, Monica melaporkan seseorang berinisial YJ yang melakukan praktik filler payudara terhadapnya.
Apa itu filler payudara? Apakah aman atau justru membahayakan?
Filler payudara dilarang karena berbagai implikasi medis yang menyertainya seperti radang, kerusakan jaringan payudara hingga risiko kematian.
Dokter Listya Paramita, Sp.KK, dermatologis yang kerap membagikan ilmunya lewat media sosial menjelasan, jika upaya memperbesar buah dada dengan menyuntikkan cairan ini sudah tidak lagi diterima dalam dunia media.
"Filler payudara, filler pantat tidak aman, menyebabkan infeksi," jelasnya dalam akun Instagramnya yang dikutip pada Selasa (16/03/2021).
Tindakan ini dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi yang berbahaya bagi tubuh.
Payudara memiliki banyak pembuluh darah sehingga suntik filler dapat menyebabkan penyumbatan.
Cairan asing tersebut dapat merusak jaringan payudara yang berdampak secara permanen.
Keluhan yang biasanya muncul adalah radang, pembengkakan, bernanah dan kerusakan jaringan.
Bukan hanya benjolan, infeksi penyumbatan ini juga bisa akibatkan kematian.
Pasalnya, cairan yang disuntikkan bisa masuk ke pembuluh darah besar dan mengakibatkan serangan sesak nafas karena jantung dan paru tersumbat.
Pengobatannya jelas tidak mudah dan cepat.
Perlu beberapa kali tindakan untuk menyedot cairan ini dari tubuh.
Bahkan dalam taraf ekstrem, perlu pengangkatan payudara untuk benar-benar menghilangkan filler yang disuntikkan.
Hal ini tentu saja berpengaruh pada penampilan dan bisa menyebabkan cacat.
Dikutip dari akun @meicha_lee04 yang menjadi salah satu korbannya, ia merasakan berbagai keluhan tersebut 3 minggu setelah suntik filler.
"Ada demam, bengkak, sakit, nyeri, nyut-nyutan sampai berkali-kali minum obat," ujarnya.
Setelah dicek ke rumah sakit akhirnya diputuskan untuk operasi guna membuang cairan berbahaya itu.
Namun ternyata itu tidak cukup, diperlukan operasi pengangkatan payudara untuk memastikan cairan tersebut keluar seluruhnya.
Ia mengaku awalnya menyangka tindakan filler ini aman dan bisa bertahan selama setidaknya 2 tahun.
Namun, tak disangka hal yang dilakukannya malah membahayakan nyawanya dan berbuah penyesalan yang mendalam.
Ia menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak tergiur harga murah.
Saat ini ia sedang menjalani pengobatan sekaligus melaporkan tindakan yang dialaminya itu ke kepolisian.
Berita terkait pembesaran payudara