Berita Sidoarjo Hari Ini

Buka Kain Kafan, Erlita Dewi Kaget Lihat Kejanggalan di Jenazah Putri Sulungnya

Erlita Dewi kaget saat membuka kain kafan yang membungkus jenazah putri sulungnya, Agitha Cahyani Putri (14).

Penulis: M Taufik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/M Taufik
Erlita Dewi menangis di atas makam putri sulungnya, Agita Cahyani Putri di kompleks pemakaman Praloyo Sidoarjo, Jumat (2/4/2021) siang. 

SURYAMALANG.COM, SIDOARJO – Erlita Dewi kaget saat membuka kain kafan yang membungkus jenazah putri sulungnya, Agitha Cahyani Putri (14).

Erlita melihat ada kejanggalan di jenazah Agitha.

Kejanggalan inilah yang memicu pembongkaran makam Agitha Cahyani Putri di komplek pemakaman Praloyo, Sidoarjo, Jumat (2/4/2021) siang.

Kepolisian bersama petugas forensik RSUD Sidoarjo membongkar makan secara tertutup.

Petugas memasang tenda di atas makam, kemudian dikeliling penutup.

Setelah makam terbongkar, petugas mengangkat jenazah Agitha dan mengautupsi di lokasi.

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, petugas kembali memakamkan jenazah remaja yang selama ini tinggal di Perumahan Taman Tiara Mediteran Sidoarjo itu.

Setelah semua petugas meninggalkan area makam, Erlita menangis di atas makam sang anak selama puluhan menit.

Erlita dan keluarga sempat menaburkan bunga di makam Aghita.

"Saya berharap semua bisa terungkap. Jika anak saya meninggal karena sakit, bisa terungkap penyakitnya. Jika ada yang janggal, polisi bisa mengungkap kejanggalan itu," ujar Erlita kepada SURYAMALANG.COM.

Perempuan yang tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara ini mengaku sudah tiga tahun tidak bertemu dengan putrinya.

Dia sudah cerai, dan sang suami yang merawat empat anaknya di Sidoarjo.

Erlita mendapat kabar sepekan lalu bahwa sang putri sulungnya meninggal.

Karena tidak dapat tiket pesat hari itu, Erlita baru bisa terbang ke Sidoarjo pada keesokan harinya.

Sebelum berangkat, Erlita berpesan agar jenazah Agitha tidak dimakamkan sebelum dia tiba di Sidoarjo.

"Sebelum dimakamkan itu, saya sempat membuka kain kafan anak saya. Saya melihat ada beberapa kejanggalan," imbuhnya.

Erlita melihat darah di hidung jenazah, ada memar di dekat hidung sebelah kiri, dan bekas memar di pipi kiri.

Juga ada darah di belakang kepala putrinya.

"Kemudian saya melapor ke Polresta Sidoarjo. Saya sudah ikhlas, tapi saya ingin semuanya terungkap."

"Saya tidak tahu apakah dia meninggal karena sakit atau karena apa. Saya hanya ingin mendapat kebenaran apa penyebab kematian anak saya," lanjutnya.

Setelah mendapat laporan, polisi bergerak melakukan penyelidikan, termasuk membongkar makam Agitha.

"Kami sudah minta keterangan beberapa saksi dan mengumpulkan beberapa alat bukti. Kami juga sudah membongkar makam dan memeriksa jenazah."

"Kami tunggu hasilnya sampai tim forensik selesai pemeriksaan," kata Kombes Pol Sumardji, Kapolresta Sidoarjo.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved