Berita Malang Hari Ini
Sampah Masker Sekali Pakai Bikin DLH Kabupaten Malang Pusing
Sampah masker sekali pakai membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang pusing.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
Reporter: Erwin Wicaksono
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sampah masker sekali pakai membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Malang pusing.
Setiap hari 3.500 sampah diapers terbuang di Kabupaten Malang selama Pandemi Covid-19
Jumlah sampah popok tersebut mendominasi daripada jenis sampah plastik maupun masker.
"Sampah masker tidak begitu dominan. Setiap hari sampah diapers di satu TPST mencapai 3.500 popok. Itu sesuai riset Universitas Gajah Mada," ujar Renung Rubiyatadji, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (4/3/2021).
Saat pandemi Covid-19, pemerintah mewajibkan warganya memakai masker.
Setiap hari warga mengenakan masker lalu membuangnya ketika sudah kotor.
Pengelolaan sampah masker sekali ini menambah pekerjaan rumah bagi DLH Kabupaten Malang.
Kata Renung, sampah diapers maupun sampah masker termasuk jenis sampah yang sukar terurai secara alami.
Alhasil, dua jenis sampah tersebut bisa menjadi momok kerusakan lingkungan di Kabupaten Malang.
"Kami tidak secara khusus menangani sampah masker. Kami menyarankan masyarakat mengenakan masker dari kain yang bisa dipakai kembali," tutur Renung.
Pengelolaan sampah masker di Kabupaten Malang masih menggunakan metode lawas.
Penggunaan teknologi nyaris tidak dilakukan karena keterbatasan sarana.
"Kami tidak membakarnya. Kami timbun sampah tersebut karena kami tidak punya alat khusus pembakar sampah," papar Renung.
Kini DLH menggalakkan pengelolaan sampah berbasis metode 3R atau reduce, reuse dan recycle.
"Kami mengandalkan TPST 3R. Begitu juga dengan bank sampah. Model seperti itu yang kita kembangkan," jelas Renung.
"Tahun ini kami ada penambahan 3 lokasi TPST 3R di Kabupaten Malang. Masih dibicarakan kembali. Ada di Ampeldento Pakis dan Kecamatan Pakisaji," sambungnya.
