Gempa di Jawa Timur
Gempa di Jawa Timur Sebabkan Suami-Istri di Lumajang Meninggal Dunia, Tertimpa Batu Berdiameter 2 M
Gempa di Jawa Timur Sebabkan Suami-Istri di Lumajang Meninggal Dunia, Tertimpa Batu Berdiameter 2 M
Penulis: Tony Hermawan | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Nasib nahas dialami sepasang suami istri (pasutri) di Lumajang saat melintasi jalan perbukitan Piket Nol dengan sepeda motor.
Pasutri yang diketahui bernama Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Kecamatan Tempursari, menjadi korban longsoran material batu di kilometer 56, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Tidak banyak informasi yang diperoleh tentang kronologi saat pasutri itu tertimpa batu.
Hanya saja diperkirakan saat gempa terjadi sejumlah bebatuan dari atas bukit runtuh.
Hingga akhirnya, batu berdiameter 2 meter jatuh hingga mengenai dua orang itu.
Saat kejadian, Ahmad Fadholi langsung meninggal di tempat. Badannya dan motor terjepit batu raksasa.
Sedangkan istrinya, Sri Yani mengalami luka-luka di badan.
Saat itu, warga bersama pengendara yang lewat langsung menolong mereka.
Sang suami dibawa ke ruang jenazah RSUD Pasirian, sedangkan istrinya dilarikan ke RSUD dr Haryoto.
Sayangnya, meski tim medis sudah memberikan perawatan, nyawa Sri Yani pun ikut melayang.
"Iya benar, istrinya juga meninggal barusan," kata Joko Sambang Kabid Kedaruratan dan Rekotijensi BPBD Kabupaten Lumajang.
Sementara, diberitakan sebelumnya dari data terbaru BPBD Lumajang akibat gempa siang tadi (10/4/2021) sebanyak lima orang meninggal dunia.
Dua di antaranya pengendara sepeda motor yang tertimpa batu saat melintasi Jalan Piket Nol.
Sementara tiga orang lainnya warga Kecamatan Tempursari yang tewas akibat tertimpa bangunan rumah.
Sementara, selain korban jiwa, gempa ini juga mengakibatkan satu orang luka berat dan 10 orang lainnya mengalami luka-luka ringan.
"11 orang itu semua warga Kecamatan Tempursari," pungkasnya.
Berita terkait gempa di Jawa Timur