Berita Tuban Hari Ini
Isu Muktamar Luar Biasa, PKB Tuban dan Anggota DPR RI Ratna Juwita Sari Angkat Bicara
Ketua DPC PKB Tuban, M Miyadi menanggapi isu MLB tersebut dengan enggan. Menurutnya, PKB hanya ada satu, tidak ada yang lain.
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Mochamad Sudarsono , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, TUBAN - DPC PKB Tuban angkat bicara terkait isu Muktamar Luar Biasa (MLB) di tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhembus kencang belakangan ini.
Ketua DPC PKB Tuban, M Miyadi menanggapi isu MLB tersebut dengan enggan.
Menurutnya, PKB hanya ada satu, tidak ada yang lain.
"Hanya ada satu PKB yaitu yang dipimpin Gus Ami, tidak ada yang lain," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (13/4/2021).
Sebagaimana pemberitaan di media, isu Muktamar Luar Biasa (MLB) di tubuh PKB muncul setelah eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu membuat pernyataan terbuka.
Ia menyebut ada 113 DPC dan 10 DPW mengajukan Muktamar Luar Biasa (MLB) .
Agend MLB ini mengarah untuk melengserkan Muhaimin Iskandar atau Gus Ami dari kursi ketua umum PKB.
Gus Ami dinilai tidak menampung aspirasi suara dari bawah.
Bahkan, DPC PKB yang menginginkan MLB menyebut Cak Imin ibarat Tuhan yang menentukan semuanya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC PKB Tuban, M Miyadi menyatakan sikap partai yang dipimpinnya tentu tidak bergeser sedikitpun untuk ada dalam barisan Gus Ami.
Pria yang juga sebagai Ketua DPRD itu menegaskan, sampai detik ini hanya ada satu PKB yaitu kepemimpinan Muhaimin Iskandar atau Gus Ami, tidak yang lain.
"Kita tetap setia kepada Gus Ami, tidak yang lain karena hanya ada satu PKB," pungkasnya.

Terpisah, anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari menanggapi isu Muktamar Luar Biasa (MLB) di tubuh partainya.
Isu miring yang ingin melengserkan Muhaimin Iskandar atau Gus Ami dari kursi Ketua Umum PKB itu ditanggapi legislator dapil IX Tuban-Bojonegoro.
Menurut dia, sampai saat ini tidak pernah ada pembahasan mengenai MLB sebagaimana yang berkembang liar di luar.
"Tidak ada itu MLB, kita barusan Mukernas. Itu hanya klaim barisan sakit hati saja," ujar Ratna dikonfirmasi isu tersebut, Selasa (13/4/2021).
Politisi perempuan muda ini menegaskan, tetap setia pada Gus Ami sebagai Ketua Umum PKB.
Disebutnya, semua kebijakan partai yang dijalankan sudah sesuai dengan AD/ART Muktamar di Bali.
Terkait Muscab serentak Maret lalu yang disoal, itu memang membawa gaya baru hanya untuk meminimalisir gesekan antar kader.
"Tetap pada barisan Gus Ami, semua yang dijalankan sudah sesuai AD/ART. Tidak ada keinginan intervensi dari DPP," pungkas anggota komisi VII itu.
Isu MLB PKB
Mengutip dari Tribunnews.com, wacana Muktamar Luar Biasa PKB berhembus baru-baru ini di mana ada kabar ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ingin terselenggaranya Muktamar Luar Biasa.
Ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).
Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.
"Tetapi karena kezaliman pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).
Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum. Sehingga AD/ART partai diubah.
Satu di antaranya DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC.
Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.
"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC. Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC. Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART. Pemilihan Ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing Ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua," ujar Andi.
Pada realitasnya, ucap Andi, tidak sesuai AD/ART. Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.
Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.
"Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang. Tidak ada lagi pengkaderan. Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah tapi semua ditentukan DPP," terangnya.
Hal ini, menurut Andi, yang membuat sekira seratusan DPC ingin diselenggarakannya MLB.
Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB. Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.
"Kita ingin menyelamatkan PKB. Cak Imin ibarat tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.
Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.
"Sudah berjalan dengan orang DPP. DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB silakan. Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," sambungnya.
Artikel terkait PKB dapat diikuti di SURYAMALANG.COM