Ramadan 2021
Spirit Ramadan 2021, Berbagi Kasih di 'Warung Kasih' WKRI Jember
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Jember kembali berbagi kasih dan toleransi dengan sesama di Bulan Ramadan
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: isy
Berita Jember Hari Ini
Reporter: Sri Wahyunik
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | JEMBER - Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Jember kembali berbagi kasih dan toleransi dengan sesama di Bulan Ramadan.
Sudah 18 tahun kegiatan ini dilakukan oleh WKRI Jember di setiap Bulan Ramadan.
Kegiatan itu adalah menyediakan makanan berbuka puasa untuk umat Muslim.
Tetapi di Bulan Ramadan 1442 H/2021 ini, kegiatan berbagi kasih WKRI sedikit berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya, penyediaan makanan berbuka puasa itu bertajuk 'Warung Murah'.
Disebut Warung Murah, karena warga bisa menebus murah makanan yang hendak dimakannya seharga Rp 2.000 atau Rp 2.500 per porsi, plus minuman segar, seperti teh manis atau es buah.
"Sekarang karena pandemi, kami tidak lagi menggelar Warung Murah, namun kami menggantinya dengan nama Warung Kasih. Sebab makanan yang kami sediakan saat ini diberikan secara gratis, tidak lagi membeli dengan harga murah seperti tahun sebelumnya," ujar Ketua WKRI Jember Valentina Indarti kepada Surya, Selasa (20/4/2021).
Warung Kasih tersebut mulai digelar Senin (19/4/2021) kemarin, dan akan dilakukan sampai Bulan Ramadan usai.
Makanan gratis untuk berbuka puasa itu disediakan setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.
Tempatnya di halaman sisi utara Klinik Pratama Pantisiwi Jember, di Jalan Kartini.
Valentina kembali menegaskan, tahun ini, makanan itu disediakan secara gratis.
Karenanya, makanan dihidangkan dengan cara dibungkus.
"Makanan kami bungkus, dan warga langsung mengambil sendiri. Jika biasanya sebelum pandemi, kami siapkan di piring begitu, terus ada minuman seperti es teh atau teh manis. Warga membeli murah," ujarnya.
Pada Ramadan tahun 2020, kegiatan itu tidak dilakukan karena ketika itu, masih awal pandemi Covid-19.
Kegiatan penyediaan makanan untuk berbuka puasa digantikan dengan penyediaan sembako.
Banyak orang mempertanyakan kegiatan tersebut, sehingga akhirnya kegiatan rutin itu kembali digelar.
Bedanya, tahun ini, makanan dibungkus dan diberikan secara gratis.
Makanan gratis bagi umat Muslim yang hendak berbuka puasa itu merupakan sumbangan dari warga Katolik di Jember yang dikoordinasikan oleh WKRI.
"Kegiatan ini sudah lama berjalan, sudah 18 tahun. Kami ingin berbagi rezeki, sebagai bentuk tabungan kami di akhirat. Juga untuk menjaga kerukunan antar umat beragama," tutur Valentina.
Karena kegiatan digelar masih di masa pandemi, Valen memastikan, kegiatan itu dilakukan sambil menerapkan protokol kesehatan.
Valen dan para ibu dari WKRI beberapa kali mengingatkan warga yang datang untuk memakai masker.
"Besok, kalau kesini memakai masker ya, Bu. Sekarang kami kasih dulu," ujar Valen kepada seorang ibu.
Pengurus WKRI terlihat membagikan masker kepada warga yang datang tanpa memakai masker.
Beberapa juga diminta mencuci tangan memakai cairan antiseptik, dan menjaga jarak ketika antre.
Valentina menyebut, sasaran nasi bungkus gratis itu adalah warga Muslim yang tidak bisa pulang ke rumah saat waktu berbuka puasa karena masih bekerja, seperti tukang becak, tukang ojek, atau tukang parkir.
"Namun pada prinsipnya untuk siapa saja, yang mungkin tidak bisa berbuka puasa di rumah. Kami ingin berbagi kepada sesama. Setiap hari, kami sediakan 200 porsi nasi bungkus. Ini hasil urunan kami, juga dari donatur," imbuhnya.
Kegiatan berbagi makanan murah, kemudian menjadi makanan gratis, oleh WKRI di halaman Pantisiwi itu sudah banyak diketahui oleh sejumlah warga Jember.
Sebab kegiatan itu merupakan agenda rutin WKRI, sehingga tidak aneh, banyak orang mengetahuinya, seperti Samsuri.
Tukang parkir itu, pada Selasa (20/4/2021) sore, mendatangi Pantisiwi.
Dia lantas membuka dompet dan mendatangi para ibu WKRI.
"Saya beli Rp 5.000 ya, dapat dua," ujar Samsuri.
Rupanya Samsuri tidak megetahui jika kali ini makanan diberikan secara gratis.
"Sekarang gratis, Pak. Tidak usah beli," ujar seorang ibu.
"Lho, gratis. Alhamdulillah. Tapi saya minta dua, boleh ya," tanya Samsuri yang dijawab boleh oleh ibu-ibu WKRI.
Kepada Surya, Samsuri mengetahui kegiatan rutin itu, karena dia adalah tukang parkir di Jl Kartini selama bertahun-tahun sebelum pindah ke kawasan jalan lain.
"Biasanya beli, murah. Per piring Rp 2.500. Saya makan di sini. Ternyata sekarang gratis, saya nggak tahu sampai saya ngeluarkan uang tadi. Semoga kebaikan para ibu mendapatkan balasan baik dari Tuhan," kata Samsuri.
Dan menjelang datangnya waktu berbuka puasa, rombongan orang mendatangi pelataran Pantisiwi itu untuk mengambil nasi bungkus.