Gubernur Khofifah Resmikan Unit Hemodialisa RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Unit Baru Layanan Hemodialisa di RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Rabu (28/4/2021).

Dengan penambahan 45 unit alat dan ruang rawat hemodialisa baru, kini RSSA Malang memiliki 102 bed khusus untuk layanan hemodialisa pasien.

Penambahan unit hemodialisa dilakukan RSSA karena peningkatan jumlah pasien yang signifikan beberapa tahun belakangan.

Bahkan dalam sehari, alat hemodialisa di RSSA bekerja terus mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Sehingga petugas yang melayani juga harus berganti shift sampai empat kali dalam sehari guna memberikan layanan yang maksimal pada pasien.

Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa peningkatan layanan kesehatan memang harus ditingkatkan.

Bahkan secara khusus ia mendorong para dokter, perawat dan tenaga kesehatan untuk terus berinvovasi untuk memberikan layanan yang bermanfaat bagi pasien.

"Inovasi demi inovasi harus terus tumbuh. Apalagi sekarang pemerintah pusat memberikan pemacu semangat. Yaitu adanya royalti bagi orang yang memiliki inovasi, dananya sampai Rp 430 trilliun. Inovasi di bidang apapun harus dimaksimalkan," tegas Khofifah kepada SURYAMALANG.COM.

Gubernur perempuan pertama Jawa Timur itu juga menegaskan bahwa rumah sakit di Jatim kini tengah dikembangkan untuk menjadi center of excellent atau pusat keunggulan di masing-masing bidang.

Misalnya RSUD Dr Soedono digagas untuk menjadi pusat keunggulan penanganan trauma, terbukti beberapa waktu lalu dengan diresmikan trauma center di rumah sakit tersebut.

Kemudian untuk RSUD dr Soetomo kini sudah dicanangkan untuk menjadi center of excellent dari STEM Cell.

Dan untuk RSUD Saiful Anwar menjadi center of excellent pengobatan penyakit ginjal. Yang kini dikukuhkan dengan terus bertambahnya layanan hemodialisa.

“RSSA Malang ini center of excellent dari pengobatan penyakit ginjal. Oleh sebab itu kami berharap ini bisa memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat," tegas Khofifah.

Dirut RSSA Malang, Kohar Hari Santoso menyebutkan penambahan bed untuk layanan cuci darah masih akan berlanjut.

Saat ini juga masih ada yang dikerjakan untuk penambahan ruangan dan bed.

"Memang tren pasien yang membutuhkan hemodialisa itu tinggi sekali. Kami ada seratus lebih pasien per hari. Makanya petugas kita itu sampai empat shift kerjanya," tegas Kohar.

Dia menyampaikan bahwa pembenahan dan penambahan layanan hemodialisa ini dilakukan saat masa pandemi covid-19. Dengan harapan masyarakat tetap bisa terlayani dengan baik.

"Dulu ini kamar operasi. Mangkrang beberapa tahun. Makanya kemudian kita set up ulang agar bisa maksimal digunakan untuk layanan hemodialisa," tegasnya.

Dalam waktu dekat, RSSA juga akan membangun Kidney Center atau pusat layanan penyakit ginjal yang lebih besar.

Dengan harapan semua layanan perawatan penyakit ginjal bisa dilakukan dengan baik.