Jendela Dunia

Makam Kuno Berusia 5000 Tahun Ditemukan di Mesir, Diprediksi Sudah Ada Sebelum Era Kejayaan Firaun

Makam Kuno Berusia 5000 Tahun Ditemukan di Mesir, Diprediksi Sudah Ada Sebelum Era Kejayaan Firaun

Editor: Eko Darmoko
Aljazeera
Penemuan makam di era Mesir kuno sebelum era kerajaan dinasti Firaun. 

SURYAMALANG.COM - Mesir adalah gudang sekaligus suaka harta karun peninggalan masa lalu.

Terbaru, sejumlah makam langka dari zaman pra-Firaun ditemukan di Mesir.

Penemuan 110 makam ini bisa menjelaskan dua periode transisi penting di masa Mesir kuno.

Melansir Aljazeera, Kamis (29/4/2021), arkeolog Mesir yang bekerja di Delta Nil telah menemukan makam pra-dinasti langka.

Situs makam ini ditemukan di Provinsi Dakahlia, utara Kairo.

Diprediksi, situs makam tersebut berasal dari periode sebelum kerajaan Firaun Mesir pertama kali atau sekitar lebih dari 5000 tahun yang lalu.

Para arkeolog Mesir juga menemukan makam dari periode Hyksos.

Periode Hyksos adalah saat para migran Asia Barat mengambil alih negara dan mengakhiri Kerajaan Tengah Mesir sekitar 1650 hingga 1500 SM.

Penemuan tersebut menandai bagian dari 68 situs lainnya pada periode Buto yang dimulai sekitar 3300 SM.

Penemuan ini juga termasuk 37 makam dari zaman Hyksos, yang pertama kali mulai bermigrasi melintasi Sinai ke Mesir sekitar 1800 SM.

Demikian disampaikan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir dalam sebuah pernyataan.

Penemuan makam di era Mesir kuno sebelum era kerajaan dinasti Firaun.

Teka-teki Dua Periode Mesir Kuno Terjawab

Para akeolog Mesir menyebut penemuan ini dapat menjelaskan dua periode transisi penting di Mesir kuno.

"Ini adalah pemakaman yang sangat menarik karena menggabungkan beberapa periode paling awal dalam sejarah Mesir dengan era penting lainnya, masa Hyksos," kata Salima Ikram, seorang Egyptologist di American University di Kairo.

Makam Buto berbentuk lubang oval dengan mayat ditempatkan di dalam dalam posisi seperti janin.

Sebagian besar di sisi kiri dengan kepala mengarah ke barat.

Beberapa makam dari zaman Naqada berisi bejana berbentuk silinder dan buah pir.

Penemuan lainnya berupa oven, kompor, sisa-sisa pondasi batu bata lumpur, bejana tembikar dan jimat, dan scarab.

"Ahli Mesir bekerja untuk memahami bagaimana orang Mesir dan Hyksos hidup bersama dan sejauh mana orang-orang sebelumnya mengambil tradisi Mesir," ucap Salima Ikram.

Makam Hyksos sebagian besar berbentuk setengah persegi panjang dengan mayat tergeletak dalam posisi kepala menghadap ke barat.

"Dalam misi ini juga menemukan oven, kompor, sisa-sisa pondasi batu bata lumpur, bejana tembikar dan jimat."

"Beberapa di antaranya terbuat dari batu semi mulia dan perhiasan seperti anting-anting," kata Salima Ikram. (Tribunnews.com/Triyo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mesir Temukan Situs Makam Kuno, Diprediksi Ada Sebelum Era Firaun

Penampakan potongan kaca berwarna kuning yang berasal dari tubrukan meteorit.
Penampakan potongan kaca berwarna kuning yang berasal dari tubrukan meteorit. (science alert)

Benda Angkasa yang Jatuh ke Bumi Jutaan Tahun Silam Dimanfaatkan Orang Mesir sebagai Perhiasan

Benda-benda angkasa yang jatuh ke Bumi jutaan tahun silam, ternyata dimanfaatkan orang Mesir kuno sebagai perhiasan atau berbagai keperluan lainnya.

Seperti halnya Firaun Mesir, Tutankhamun, yang memanfaatkan potongan kecil kaca dari benda angkasa sebagai hiasan dada.

Sekitar 29 juta tahun lalu, potongan-potongan kaca kuning tersebut ditemukan di gurun barat Mesir.

Potongan tersebut di perkirakan berasal dari peristiwa tabrakan meteroit di permukaan planet.

Berdasar analisis ahli, potongan kaca itu berisi mineral langka yang disebut reidite, mineral yang hanya terbentuk selama tabrakan meteorit.

Asal muasal potongan kaca berwarna kuning itu akhirnya berhasil terungkap setelah peneliti dari Australia dan Austria melakukan penelitian.

Sebelumnya para ahli memperdebatkan soal dari mana asal serta bagaimana potongan kaca berwarna kuning itu akhirnya sampai di Bumi.

"Ini telah menjadi topik perdebatan, apakah kaca terbentuk selama tabrakan meteorit atau ledakan udara yang terjadi saat asteroid meledak dan menyimpan energi di atmosfer Bumi," kata Aaron Cavosie, peneliti dari Curtin University di Australia, seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (16/5/2019).

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Geology, tim memeriksa butiran kecil mineral bernama zirkon yang terdapat dalam sampel potongan kaca.

Analisis justru menemukan jejak mineral lain yang disebut reidite yang terbentuk dalam tekanan tinggi.

"Tumbukan meteorit menciptakan gelombang kejut yang membentuk mineral bertekanan tinggi. Jadi menemukan bukti reidite menegaskan bahwa potongan kaca tercipta karena dampak meteorit," tambah Cavosie.

Penelitian ini sekaligus memberikan pandangan baru bahwa peristiwa tubrukan meteorit yang jauh lebih langka dan besar dapat menghasilkan potongan kaca seperti yang ditemukan di barat Mesir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sangat Mewah, Firaun Mesir Ini Pakai Perhiasan dari Pecahan Meteorit

Berita terkait Firaun dan Mesir

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved