Kisah Cewek Kirim Sate Sianida untuk Penyidik Polisi, Sate Beracun Tewaskan Anak Driver Ojol Bantul
Dari pengakuan driver Ojol, cewek itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju warana krem
SURYAMALANG.COM - Kisah sate beracun yang tewaskan anak driver ojol di Bantul terungkap setelah cewek pengirimnya tertangkap.
Cewek misterius pengirim sate beracun sianida itu ternyata memiiki sasaran seorang penyidik polisi.
Sate sianida dikirimkan oleh cewek misterius itu untuk seorang penyidik polisi, tapi justru berujung kematian bocah 8 tahun karena sate beracun itu dimakan keluarga driver Ojol.
Menurut rencana, hari polisi akan mengungkap kisah sebenarnya terkait cewek misterius dan kaitan dengan sasarannya seorang penyidik polisi di balik kiriman sate beracun oleh driver Ojol yang malang.
Polisi berhasil menangkap cewek terduga pelaku pengirim sate beracun setelah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi
"Tunggu besok ya. Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi dalam pesan singkatnya, Minggu (02/05/2021).
Kepolisian belum mengungkap identisa pelaku, termasuk tempat penangkapannya.
"Ya tunggu besok," lanjut dia.
Kronologi kejadian
Kisah sate beracun maut itu bermula saat Bandiman yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online sedang beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta, Minggu (25/4/2021) .
Ketika sedang beristirah, tiba-tiba datang seorang perempuan muda datang menghampiri Bandiman bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.
Dari pengakuan Bandiman, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan hijab dan baju berwarana krem.
"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya saat ditemui, Selasa (27/4/2021) dilansir dari Tribunjogja.com (Grup SURYAMALANG.COM)
Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut.
Perempuan itu pun menanyakan berapa tarif untuk mengantarkan paket berisi sate dan snack tersebut.
"Saya minta Rp 25 ribu, lalu saya dikasih Rp30 ribu. Saya juga minta nomor HP orang yang dituju. Dan minta nama si pengirim, dia mengatakan bahwa pengirim atas nama Hamid dari Pakualaman," ujarnya.