Motif Drama Cinta Segiempat, Sosok Pria yang Sarankan Nani Aprilia Kirim Sate Sianida Terungkap

Terungkap fakta baru dalam kasus sate sianida yang tewaskan bocah 8 tahun, anak driver ojol. Ternyata ada peran pria yang menyerankan Nani Aprilia.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Kolase Kompas.com/Markus Yuwono, Dok Polsek
Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang tewas usai menyantap sate (kanan) dan potret pengirim sate beracun sianida (kiri) 

SURYAMALANG.COM - Terungkap fakta baru kasus sate sianida yang tewaskan bocah 8 tahun, anak driver ojek online di Bantul.

Bocah berinisial NFP anak seorang Driver Ojek Online (Ojol) menjadi korban salah sasaran pelaku mencuri perhatian publik tanah air.

Pasalnya, bocah 8 tahun tewas usai makan sate pada Minggu (25/4/2021) silam.

Bukan inisiatif sendiri, ternyata ada seorang pria berinisial R menyarankan Nani Aprilia untuk mengirimkan sate sianida pada sang mantan.

Hal itu lantaran sosok R naksir Nani Aprilia, namun cintanya pada wanita berusia 25 tahun ini bertepuk sebelah tangan.

Motif cewek kirim sate beracun pada seorang penyidik polisi ternyata karena kisah cinta segitiga. Sate beracun itu menewaskan anak seorang driver Ojol di Bantul Yogyakarta
Motif cewek kirim sate beracun pada seorang penyidik polisi ternyata karena kisah cinta segitiga. Sate beracun itu menewaskan anak seorang driver Ojol di Bantul Yogyakarta (Tribun Jogja)

Baca juga: Ditinggal Nikah, Cewek Cantik Kirim Sate Sianida ke Penyidik Senior Polisi Tapi Salah Target ke Ojol

Baca juga: Motif Cinta Kandas Cewek 25 Tahun Pada Polisi di Kasus Sate Beracun Tewaskan Anak Driver Ojol Bantul

R merupakan pelanggan Nani Apriliani Nurjaman yang bekerja di sebuah salon.

"Bahwa tersangka adalah pegawai sebuah salon dan memiliki beberapa pelanggan," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dalam rilisnya, Senin (3/5/2021) dikutip dari artikel Kompas.com: "Wanita Pengirim Sate Takjil Beracun Diduga Introvert, Ini Penjelasan Polisi".

Dijelaskannya, dari beberapa pelanggan salon, ada salah satu pelanggan berinisial R yang terkait tersangka. Tetapi, cintanya bertepuk sebelah tangan, Nani yang memilih T.

Namun, setiap Nani dan T memiliki masalah, dia bercerita kepada R. Kemudian, R menyarankan untuk memberikan pelajaran kepada T, yaitu memberikan KCN atau kalium sianida yang bersama dengan makan.

Menurut R kepada Nani, efeknya hanya muntah dan diare.

"Akhirnya tersangka pun mengikuti anjuran pelanggan inisial R dengan cara membeli (KCN) secara online," kata Ngadi

KCN tersebut dicampurkan dalam bumbu makanan sate ayam yang sudah dibeli sebelumnya oleh tersangka.

Ketika memberikan makanan tersebut kepada pelanggan berinisial T, tersangka juga mendapatkan anjuran dari R agar dikirimkan melalui ojek online.

Namun, tanpa aplikasi agar tidak diketahui siapa yang mengirim.

"Tersangka mengikuti saran tesebut," kata Ngadi.

Potret cewek cantik kirim sate sianide tapi salah target ke driver ojol
Potret cewek cantik kirim sate sianide tapi salah target ke driver ojol (Tribunnews)

Sementara Dir Reskrimmum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, bahan kimia yang dipesan melalui aplikasi online cukup lama dan dicampurkan ke satenya itu.

"Dari peristiwa ini kami simpulkan bahwa sebenarnya, peristiwa ini sudah dirancang tidak saat itu. Tetapi dirancang beberapa hari atau beberapa minggu sebelumnya," kata Burkan.

Karena pemesanan KCN ini sudah dari kira-kira tiga bulan yang lalu, kata Burkan.

Kepribadian Pelaku

Sate takjil racun milik wanita berinisial NA (26), warga Majalengka, Jawa Barat, korban jiwa seorang bocah berusia 10 tahun di Bantul , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurut polisi , NA telah ditangkap pada Jumat (30/4/2021) di Rumah di Potorono, Banguntapan, Bantul, DIY.

Namun, Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria, mengatakan, petugas kesulitan mengetahui nama terduga pelaku NA karena diduga berkepribadian introvert .

"Ini introvert banget tidak semudah yang anda bayangkan. Awalnya saya mengira sesimpel itu tapi agak tertutup ini," kata Burkan, Senin (3/5/2021).

Tidak diketahui, terduga pelaku NA diduga menaburi kalsium dengan kalsium sianid atau KCn jenis padat yang dibeli secara online.

Menurut Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021), racun yang dibeli NA sebanyak 250 gram.

"250 gram harganya Rp 224.000," kata di Mapolres Bantul, Senin (3/5 /).

Kecurigaan polisi

Burkan menjelaskan, setelah mendalami keterangan Bandiman, ayah korban meninggal.

Saat itu polisi mengawasi lokasi NA membeli sate. Salah satu petunjuk yang diperoleh polisi adalah bentuk lontong yang berbeda dari biasanya.

Menurut keterangan wanita yang bekerja di sektor swasta itu, sate lontong dibeli dari penjual di kawasan Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

"Uniknya kalau lontong biasanya bungkus utuh ini seperti lupis pakai daun," kata Burkan.

Selain itu, aparat kepolisian mengaku dibantu dengan saksi kejelian Bandiman, ayah korban meninggal, yang jeli menyampaikan keterangan terkait ciri-ciri NA.

Lalu, hal itu terjadi dengan rekaman CCTV yang diambil dari titik.

Diduga sakit hati

Terkait motif terduga pelaku NA, polisi mengharapkan lantaran mantan kekasihnya beriisial T menikah dengan orang lain.

Namun demikian, untuk motif dan kronologi masih akan terus didalami aparat kepolisian.

"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan.

Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Dyan Rekohadi/SURYAMALANG.COM.

Ikuti berita terkait berita viral lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved