Perawat Cantik di Malang Dibakar
Saksi Peristiwa Perawat Cantik di Malang Dibakar, 'Saya Tepuk-Tepuk Wajahnya Kebul'
Susasana Klinik Bunga Husada Kalipare yang menjadi saksi bisu peristiwa perawat cantik di Malang dibakar oleh orang tak dikenal tampak sepi sore itu.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Erwin Wicaksono
Editor: Irwan Sy (ISY)
SURYAMALANG.COM | MALANG - Susasana Klinik Bunga Husada Kalipare yang menjadi saksi bisu peristiwa perawat cantik di Malang dibakar oleh orang tak dikenal tampak sepi sore itu.
Garis polisi terpasang mengelilingi area pintu klinik yang berada di Jalan Raya Dusun Panggang Lele, Desa Arjowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang tersebut.
Terlihat ada beberapa sandal yang ada di bagian lantai depan pintu masuk.
Baca juga: Perawat Cantik di Malang Dibakar, Eva Sofiana Wijayanti Alami Luka Bakar Hingga 60 Persen Tubuhnya
Dudik Dwi Jatmiko (50 warga yang tinggal di sekitar klinik bercerita detik-detik ketika dirinya menolong Eva Sofiana Wijayanti yang sedang terbakar.
"Saya dari dapur mendengar teriakan aduh-aduh dari arah klinik. Kemudian semakin keras terdengar dari arah sini (menunjuk pintu keluar)," ucap Dudik ketika ditemui di depan klinik yang ditempati korban.
Saat itu, Dudik menerangkan korban sedang berada di ruang istirahat berteriak meminta tolong.
Ia melihat korban terbakar pada bagian bahu belakang, sedangkan bagian wajah nyaris hangus.
"Saya berupaya padamkan api dari si korban. Saya tepuk-tepuk hingga padam. Daerah wajah kebul-kebul saat saya padamkan. Sepi saya sendirian saja. Beliau sebelum kejadian itu sedang istirahat katanya," ungkap Dudik.
Ditanya tentang sosok penyiram bensin ke wajah korban, Dudik mengaku tidak mengetahuinya.
"Saya tidak sempat melihat. Tapi kata korban pakai helm terus bermasker, pakai jaket dan pakai motor beat (Honda Beat) warna hitam," beber Dudik sembari mengkiaskan gambaran pria tak dikenal yang dijelaskan korban.
Dudik berkesan jika korban merupakan sosok yang periang dan baik ketika berinteraksi dengan tetangga maupun pasien.
Eva diketahui membuka jam praktik di klinik tersebut sejak pukul 8 pagi.
Korban seringkali sendiri di klinik tersebut.
Kata Dudik, klinik itu merupakan binaan puskesmas.
"Korban merupakan sosok yang periang dan orangnya baik, banyak temannya. Praktik di sini ada dua orang. Dokternya di Puskesmas. Ini binaan Puskesmas," jelasnya.
Terakhir, Dudik bersaksi tidak hal-hal yang mencurigakan di klinik sebelum peristiwa pembakaran itu terjadi.
"Tidak ada keramaian-keramaian mencurigakan. Normal-normal saja (sehari sebelum peristiwa)," tutupnya.