Ramadan 2021
6 Amalan Ini Dianjurkan Sebelum Salat Idul Fitri dan Bisa Panen Pahala, Ada Mandi & Memotong Kuku
Berikut 6 amalan yang dapat Anda lakukan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri 2021. Diantaranya ada mandi dan memotong kuku.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALAG.COM - Berikut 6 amalan yang dapat Anda lakukan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri 2021.
Seperti diketahui, beberapa hari lagi umat Islam akan menyambut hari raya Idul Fitri.
Perayaan hari raya Idul Fitri menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam usai melaksanakan ibadah puasa.
Saat idul fitri setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan disunahkan untuk mengerjakan salat Ied.
Namun sebelum Salat Ied, Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk mengerjakan beberapa amalan sunah.

Baca juga: 50 Ucapan Lebaran & Idul Fitri 2021 Untuk Orangtua, Teman & Saudara Lengkap Terjemahan Inggris
Baca juga: Doa Malam Lailatul Qadar Bahasa Arab dan Indonesia, Lengkap dengan Terjemahannya
Seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta: 6 Amalan Sunah yang Dianjurkan Sebelum Salat Idul Fitri, Lebaran Tinggal Menghitung Hari!.
Berikut amalan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri dikutip dari Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020:
1. Mandi dan memotong kuku
Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri disunnahkan untuk mebersihkan diri dari kotoran.
Yakni dengan cara memotong kuku tangan dan kuku kaki, setelah itu mandi.
Adapun mandi dilakukan agar badan benar-benar bersih dari hadas kecil maupun besar.
2. Memakai pakaian terbaik dan wangi-wangian
Setelah badan bersih dari kotoran, umat muslim yang hendak melaksanakan salat Idul Fitri disunnahkan untuk memakai wangi-wangian.
Selain itu juga disarankan untuk mengenakan pakaian terbaik agar saat melaksanakan salat Idul Fitri merasa semakin nyaman.
Sebagaimana hadis riwayat (HR) Hakim dikutip dari dompetdhuafa.org, yang berbunyi: “Rasulullah SAW memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbaik, memakai wangi-wangian terbaik,” (HR Hakim).
3. Makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan salat Idul Fitri disarankan untuk makan/sarapan, hal ini sebagai pertanda bahwa puasa telah berakhir.
Adapun HR Malik bin Anas menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak keluar pada Hari Idul Fitri sebelum memakan beberapa biji buah kurma.
4. Mengumandangkan takbir hingga menjelang salat
Biasanya umat muslim mengumandangkan takbir sejak malam hingga menjelang salat Idul Fitri.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Quran Surah (QS) al-Baqarah ayat 185:
"...dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan shaum serta bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukuran," (al-Baqarah:185).
5. Melewati jalan yang berbeda antara pergi dan pulang
Rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat salat Idul Fitri hendaknya berbeda.
Sebagaimana HR Abu Dawud, yang berbunyi: "Sesungguhnya Nabi SAW pernah pergi melaksanakan salat Ied dengan mengambil satu jalan dan kembalinya mengambil jalan yang lainnya," (HR Abu Dawud).
Selain itu, disarankan untuk rute keberangkatan lebih panjang dari pada jalan pulang.
6. Saling mengucapkan selamat (tahniah al-id)
Saat Idul Fitri disarankan untuk mengucapkan selamat dan saling mendoakan antar umat muslim.
Kalimat yang diucapkan di antaranya, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, artinya semoga Allah menerima amal kami dan kalian.
Bacaan Salat Idul Fitri
Inilah tata cara Salat Ied dan bacaan sholat Idul Fitri di rumah baik secara sendiri/munfarid atau berjamaah.
Lengkap dengan niat sholat Idul Fitri, doa iftitah, jumlah takbir dalam setiap rakaat sholat Ied, dan bacaan di sela-sela takbir.
Salat Idul Fitri adalah sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan umat muslim pada pagi hari saat hari raya Idul Fitri.
Pada Lebaran 2020, umat Islam diimbau untuk melaksanakan Salat Idul Fitri di rumah.
Hal ini sesuai dengan imbauan pemerintah untuk menjaga jarak karena pandemi Corona.
Dikutip dari Tribunnews, berikut Bacaan di Sela-sela Takbir dengan Lafal Latin, berikut panduan/kaifiat sholat Idul Fitri berjamaah di rumah yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI):
1. Sebelum sholat, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
2. Shalat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi‘ah", tanpa azan dan iqamah.
3. Memulai dengan niat sholat idul fitri.
Lafaz niat sholat Idul Fitri sebagai makmum adalah:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
Sementara bila jadi imam, lafaz niat sholat Idul Fitri adalah:
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil fithri rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat sholat sunah Idul Fitri dua rakaat sebagai imam karena Allah Taala.
4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.
Lalu membaca doa iftitah
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
“Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin.
Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”
Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang.
Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.
5. Membaca takbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
6. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
7. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan.
Di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam) dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.
9. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
10. Ruku, sujud, dan seterusnya hingga salam.
11. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
Penulis: Ratih Fardiyah/Editor: Dyan Rekohadi/SURYAMALANG.COM.
Ikuti berita menarik Ramadan 2021 dan lainnya