Breaking News

Berita Tulungagung Hari Ini

Pemkab Tulungagung Jadikan Rusunawa Jepun Lokasi Transit Pekerja Migran yang Pulang Kampung

Pemkab Tulungagung mengambil kebijakan melakukan isolasi selama 24 jam untuk para pekerja migran yang pulang kampung di Rusunawa Jepun.

Penulis: David Yohanes | Editor: isy
david yohanes/suryamalang.com
Rusunawa Jepun Tulungagung yang dipakai tempat transit pekerja migran. 

Berita Tulungagung Hari Ini
Reporter: David Yohanes
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung mengambil kebijakan melakukan isolasi selama 24 jam untuk para pekerja migran yang pulang kampung.

Sebelumnya para pekerja migran langsung diserahkan ke pemerintah desa dan melakukan isolasi mandiri di desa.

Untuk keperluan isolasi sementara ini, Pemkab Tulungagung menyiapkan Rusunawa Jepun.

Para pekerja migran yang selesai melakukan isolasi di Asrama Haji langsung dibawa ke Rusunawa Jepun, bukan ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi seperti sebelumnya.

“Kami butuh melakukan tes PCR kepada para pekerja migran ini. Untuk keperluan tes ini, mereka tinggal di Rusunawa Jepun,” terang Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung Ahmad Mugiyono.

Penggunaan Rusunawa Jepun ini sudah dimulai sejak  Sabtu (8/5/2021) kemarin.

Mamad, panggilan akrabnya mengatakan, tes ini untuk memastikan para pekerja migran tidak menjadi pembawa virus dari luar negeri.

Mereka yang dinyatakan positif akan langsung menjalani perawatan medis.

“Mereka yang dinyatakan negatif akan dijemput Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kecamatan, lalu dikirim ke desa masing-masing,” sambung Mamad.

Para pekerja ini masih harus menjalani isolasi mandiri lanjutan di rumah masing-masing, dengan pengawasan perangkat PPKM Mikro setiap desa.

Sementara menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Tulungagung, Anang Pratistiyanto, ada 42 ruangan di Rusunawa Jepun.

Setiap ruangan ada dua kamar, sehingga total kapasitas ada 84 kamar.

“Jadi memang hanya direncanakan untuk 24 jam saja mereka tinggal di sana, lalu besoknya langsung keluar,” terang Anang.

Anang mengatakan, penggunaan Rusunawa Jepun akan terus bergatian.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved