OTT KPK Bupati Nganjuk
UPDATE OTT Bupati Nganjuk oleh KPK , Kasusnya Ternyata Diintai Bareskrim Polri Sejak April 2021
Ali Fikri menambahkan bahwa pihaknya mensuport penuh penyelidikan tim Bareskrim Polri sejak April lalu atas dugaan TPK di Nganjuk
Penulis : Syamsul Arifin , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kasus korupsi Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ternyata sebelumnya sudah diintai Kepolisian.
Dugaan kasus korupsi yang menjerat Bupati Nganjuk berupa 'jual beli' beli Jabatan ini merupakan penyelidikan tim Bareskrim Polri sejak April 2021.
Fakta baru OTT Bupati Nganjuk oleh KPK ini disampaikan Juru bicara Ali Fikri .
Ali Fikri menyatakan KPK tidak sendiri dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk .
"Kegiatan Tangkap Tangan di wilayah Jawa Timur ini, merupakan sinergi antara KPK dengan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri," kata Ali Fikri melalui pesan tertulisnya usai dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Senin, (10/5/2021).
Ali Fikri menambahkan bahwa pihaknya mensuport penuh penyelidikan tim Bareskrim Polri sejak April lalu atas dugaan TPK penerimaan sejumlah uang untuk mengurus promosi jabatan di lingkungan Pemkab Nganjuk.
"Informasi yang kami terima sejauh ini, Tim Gabungan telah melakukan permintaan keterangan atas dukungan jajaran Polres Nganjuk terhadap sekitar 10 orang yang diamankan, di antaranya Kepala Daerah dan beberapa ASN di Pemkab Nganjuk," tambahnya.
Adapun bukti yang ditemukan dan diamankan di antaranya, berupa uang dalam pecahan rupiah yang saat ini masih dilakukan penghitungan dan dikonfirmasi kepada beberapa pihak yang telah diamankan tersebut.
"Perkembangannya akan kami sampaikan lebih lanjut," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya OTT KPK dilakukan pada Minggu (9/5/2021) siang, menyasar kepala daerah di Nganjuk.
KPK dan Bareskrim Polri juga menyegel tiga ruang bagian mutasi Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Nganjuk.
Diduga tiga ruangan tersebut yang menjadi tempat operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat.
Tiga ruangan tersebut merupakan ruang admin untuk proses mutasi ASN Nganjuk.
Sekda Nganjuk, M Yasin mengaku tidak tahu menahu tentang OTT yang terjadi pada Minggu (9/5/2021), maupun penyegelan tiga ruang admin mutasi di BKD Nganjuk.
"Tunggu saja keterangan resmi dari pihak berwenang terkait OTT tersebut," kata M Yasin kepada SURYAMALANG.COM, Senin (10/5/2021).
Yasin minta ASN Pemkab Nganjuk tetap tenang dan menjalankan tugas seperti biasa.
Sedangkan ASN yang ruangan kerjanya disegel agar bekerja di ruang lain.
"Kami berharap OTT ini tidak mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat," tutur M Yasin.
Informasi adanya dugaan operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat (NRH), oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Bareskrim Polri diterima Ketua DPRD Nganjuk.
Hanya saja Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk belum bisa memastikan kebenaran ihwal OTT KPK Bupati Nganjuk tersebut karena belum ada pemberitahuan resmi.
"Kami dapat informasi malam tadi, tapi belum tahu kepastian dari dugaan OTT tersebut," kata Tatit Heru Tjahjono kepada SURYAMALANG.COM, Senin (10/5/2021).
Mengenai kasus yang menjerat Bupati Nganjuk sehingga diduga kena OTT KPK, dikatakan Tatit Heru Tjahjono, diduga terkait pengisian perangkat Desa di wilayah Kecamatan Pace.
Namun pihaknya juga belum bisa memastikan di Desa mana saja kasus diduga terjadi jual beli jabatan tersebut.
"Tetapi apakah kasus jual beli dalam pengisian perangkat desa yang menjerat Mas Bupati Nganjuk atau kasus lain kami juga menunggu kejelasanya," ucap Tatit Heru Tjahjono.
Untuk itu, tambah Tatit Heru Tjahjono, menyikapi dugaan OTT oleh KPK terhadap Bupati Nganjuk sikap DPRD akan menunggu perkembangan yang terjadi.
"Hanya itu yang bisa kami lakukan sementara menyikapi dugaan OTT Bupati Nganjuk oleh KPK," tutur Tatit Heru Tjahjono.

Sosok Bupati Nganjuk
Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, kena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan jual beli jabatan pada Minggu (9/5/2021).
Dikutip dari laman resmi Pemkab Nganjuk, Novi Rahman Hidayat lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 2 April 1980.
Ia bertempat tinggal di Dusun Bedingin, Desa Sukorejo, Loceret, Nganjuk.
Novi saat ini tengah menjabat sebagai Bupati Nganjuk periode 2018-2023.
Novi maju Pilkada 2018 bersama Marhaen Djumadi.
Keduanya diusung tiga partai, yakni PDIP, PKB, dan Hanura.
Dikutip dari situs resmi KPU, tak hanya menjabat Bupati Nganjuk, Novi juga menjadi Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur periode 2021-2026.
Pendidikan
- TK Dharma Wanita Desa Pacekulon, Kecamatan Pace;
- SDN 1 Pacekulon, Kecamatan Pace;
- SMPN 1 Nganjuk;
- SMU Unggulan Darul Ulum Jombang;
- FISIP Universitas Islam Blitar;
- Program Magister Manajemen Universitas Islam Kediri.
Organisasi
- Ketua Real Estate Indonesia Kediri (2010-2015);
- Sekretaris Perbarindo PBI Kediri (2011-2016);
- Bendahara Yapindo PBI Kediri (2011-2016);
- Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur (2021-2026).
Karier
- Kepala Wilayah KSP Tunas Artha Mandiri Jawa Timur (2003-2005);
- Direktur HRD KSP Tunas Artha Mandiri (2005-2007);
- Direktur Utama Tunas Artha Mandiri (2007-2016);
- Ketua Bidang Strategi Pengembangan Bisnis KSPPS Tunas Artha Mandiri (2016-2018);
- Presiden Direktur PT Putra Tunas Artha Mandiri Group (2006-2017);
- Direktur Utama PT Putra Tunas Artha Mandiri Group (2008-2018);
- Komisaris Utama PT BPR Tunas Artha Jaya Abadi (2009-2018);
- Komisaris Bidang Pengembangan Bisnis PT Tunas Terafulk Line (2010-2018);
- Ketua Umum KSU Kembang Wijaya Kusuma (2008-2018);
- Komisaris Utama PT Putra Mandiri Real Estate (2008-2018);
- Komisaris Utama PT Putra Mandiri Plastik (2008-2018);
- Komisaris Utama PT Putra Mandiri Sawit (2011-2018);
- Direktur Utama PT Putra Mandiri Jaya (2006-2018);
- Bupati Nganjuk (2018-sekarang).