Tempat Wisata Jember Tutup Saat Lebaran, Bupati Hendy Siswanto : Jangan Sampai Ada Kerumunan Warga !

Penulis : Sri Wahyunik , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Sejumlah tempat wisata di Kabupaten Jember tutup di libur Lebaran Idul Fitri 2021.

Penutupan tempat wisata ini menyusul adanya instruksi dari bupati Jember.

Bupati Jember Hendy Siswanto menginstruksikan tempat wisata tutup di masa libur Lebaran.

"Terutama tempat wisata terkenal di Jember, yang biasa jadi jujugan warga saat libur Lebaran, itu harus tutup. Jangan ada penjualan tiket masuk," ujar Hendy.

Instruksi penutupan ini untuk menghindari kerumunan warga.

Sebab, jika dibuka, sejumlah tempat wisata di Jember, kerap dipadati pengunjung.

Beberapa tempat wisata yang tutup antara lain Pantai Watu Ulo dan Puncak Rembangan.

Tempat wisata itu ditutup hingga Minggu (16/5/2021).

Sementara itu, tempat wisata dalam ruang dan berbayar boleh dibuka, namun dengan syarat, menyediakan skrining tes rapid Antigen atau Genose.

Pengelola juga harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kondisi kita semakin baik, namun harus tetap dijaga bersama, jangan sampai turun lagi," tegas Hendy.

Jika di tempat wisata pantai, masih ditemukan warga berkunjung, Hendy menyebut itu adalah warga sekitar.

Dan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di tempat wisata terkenal di Jember, Polres Jember mendirikan pos pengamanan.

Pos pengamanan tempat wisata ada di Pantai Watu Ulo dan Pantai Pancer Puger.

Pos Watu Ulo memantau mobilisasi warga di sekitar Pantai Watu Ulo, Payangan, Teluk Love, juga Papuma.

Sedangkan Pos Pancer mengawasi warga di seputaran Pantai Pancer dan Jalur Lintas Selatan Puger.

Sudah menjadi pemandangan umum, jika libur Lebaran, sejumlah tempat wisata di Jember dipadati pengunjung.

Tempat wisata itu antara lain kompleks pantai di Desa Sumberejo, Ambulu (Watu Ulo, Seruni Payangan, Teluk Love), yang tersambung dengan Pantai Papuma.

Pantai di Kecamatan Puger juga kerap jadi jujugan warga.

Sementara itu, Satgas Pusat Penanganan Covid-19 secara tegas meminta supaya ada pengendalian kerumunan warga.

"Jangan sampai ada kerumunan warga, baik di tempat wisata, ataupun ritual berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri. Biasanya kan warga punya ritual kumpul-kumpul, seperti perayaan Kupatan. Itu sebaiknya dilarang," ujar Brigjen Pol Sri Eko Pranggono, dari Satgas Pusat Covid-19 saat supervisi ke Jember.