Nasib Bayi Kejang-kejang dan Mulut Berbusa Setelah Minum Obat Kedaluwarsa, Puskesmas Membantah
Kisah nasib bayi kejang-kejang dan mulut berbusa setelah minum obat kedaluwarsa dari puskesmas di Tangerang sukses menjadi perhatian.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Kisah nasib bayi kejang-kejang dan mulut berbusa setelah minum obat kedaluwarsa dari Puskesmas di Tangerang sukses menjadi perhatian.
Setelah kasus bayi minum obat kedaluwarsa ini menjadi sorotan, akhirnya Pemerintah Kota Tangerang akhirnya buka suara.
Kabag Humas Pemerintah Kota Tangerang, Buceu Gartina memberikan tanggapan terkait kasus bayi yang kejang-kejang setelah minum obat dari Puskesmas.
Diduga bayi berumur 1 tahun 2 bulan itu meminum obat yang sudah kedaluwarsa.
Seperti dikutip dari Tribun Jakarta dalam artikel berjudul, "Bayi Kejang-kejang Diduga Konsumsi Obat Kedaluwarsa".

Baca juga: Foto-foto Spanduk di Pagar Rumah Pemudik yang Dipasang Warga, Wajibkan Tes Covid-19 Jika Mau Pulang
Baca juga: Karyawan Nagita Slavina Minta Uang Lagi Setelah dapat THR dan Bonus Fantastis, Istri Raffi Lemas
Awalnya, bayi tersebut hendak berobat di Puskesmas Petir, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang karena demam.
Saat diberikan obat turun panas dari puskesmas tersebut, bayi perempuan tersebut malah kejang-kejang dan sempat mengeluarkan busa dari mulutnya.
Namun, Buceu Gartina menampik kalau obat yang diberikan sudah kedaluwarsa.
Sebab, dari tulisan yang tertera di obat tersebut menyatakan kalau tanggal kedaluwarsa jatuh pada bulan kelima tahun 2021.
"Sebetulnya obatnya belum kedaluwarsa, masih dapat digunakan sampai akhir bulan," jelas Buceu saat dikonfirmasi, Sabtu (15/5/2021).
Menurutnya, obat yang sudah masuk bulan kedaluwarsa masih bisa dikonsumsi sampai akhir bulan.
Ditanya soal kejang-kejang, pasalnya kesehatan balita itu sendiri harus diperiksa lebih lanjut.
"Jika kejang-kejang dan berbusa harus didukung dengan dasar medis apakah dari obat tersebut, apakah dari hal lainnya," terang Buceu.
Kendati demikian, ia tidak bisa berkomentar dan menjelaskan lebih lanjut karena harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Baca juga: UPDATE Perahu Terbalik di Kedung Ombo Boyolali, 1 Korban Ditemukan Pagi Hari, Ini Daftar Penumpang
Baca juga: Kaldera Ijen Purba dapat Terlihat dari Puncak Megasari, Bakal Jadi Lanscape Site Ijen Geopark
"Kita konfirmasi ke Dinkes juga ya segera supaya bisa terselesaikan," tutupnya.
Kini, korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Mulya.
Awal mula kejadian saat balita mengalami demam dan dibawa oleh orang tuanya berobat ke Puskesmas Petir pada Kamis (13/5/2021) malam.
Saat pemeriksaan, balita diberikan beberapa obat oleh dokter jaga saat itu.
"Dikasih obat minum sama sirup, saya yang namanya orang tua panik ya langsung nurutin apa kata dokter untuk meminumkan obatnya jam 11 malam," ungkap Lili Nurindah Sari ibu dari dari balita tersebut, Jumat (14/5/2021).
Lanjut Lili, tidak berselang lama diberikan Parasetamol, buah hatinya langsung kejang-kejang dan menangis.
"Selepas dikasih obat, anak saya malah kejang-kejang sempat keluar busa di mulutnya, siapa yang enggak panik kalau begitu," ceritanya.
Kemudian, dirinya bersama dengan suami langsung membawa korban ke RS Mulya untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Dari situ lah Lili mengetahui kalau obat yang dikonsumsi anaknya sudah kedaluwarsa.
"Saya cek obat yang dikasih puskesmas tidak tahunya sudah jatuh bulan kedaluwarsa. Sekarang anak saya masih dirawat di RS Mulya," ucap Lili.
Hingga saat ini, Lili berharap mendapat penjelasan dari pihak Puskesmas.
Sebab, saat ini kondisi anaknya masih memprihatinkan.
"Kami cuma mau dapat penjelasan kenapa obat sudah jatuh bulan expired diberikan ke pasien, saya kecewa berat," tukas Lili.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Petir, Dr Pudi enggan berkomentar banyak.
"Masih di bulan lima. Saran kalau bisa di ganti yang expired masih jauh," singkat Pudi.
Nasib Tragis Bayi 2 Bulan Mati Lemas Tertimpa Tubuh Ibunya yang Tewas Mendadak
Kisah nasib tragis bayi 2 bulan mati lemas setelah tubuhnya tertimpa tubuhnya yang tewas mendadak menjadi sorotan.
Kejadian tragis seorang bayi 2 bulan mati lemas ini terjadi saat ia menyusu kepada sang ibu yang kemudian meninggal mendadak.
Peristiwa ini terjadi di Kota Corrientes, di provinsi Corrientes, Argentina Utara.
Seperti dikutip dari Dailymail via Tribun Medan, "Meninggal saat Menyusui, Bayi Dua Bulan Mati Lemas Tertimpa Tubuh Ibunya yang Meninggal Mendadak".

Sosok ibu yang meninggal mendadak saat menyusui bayinya itu bernama Mariana Ojeda.
Mariana Ojeda yang berusia 30 tahun adalah seorang ibu dari tiga orang anak dengan putri bungsu baru berusia 2 bulan.
Pada hari kejadian, Mariana berada di rumah merawat putri bungsu dan putranya yang berusia tiga tahun.
Sementara itu, putri tertuanya dikirim ke rumah neneknya dan suaminya, Gabriel sedang bekerja jauh dari rumah.
Malam itu, ketika Mariana tidak datang menjemput putri tertuanya, sang nenek dan anggota keluarga lain mulai meneleponnya, tetapi tidak bisa.
Namun, mereka hanya berpikir bahwa Mariana sedang sibuk dengan sesuatu dan belum bisa mengangkat teleponnya sehingga mereka menghubungi Gabriel.
Gabriel terus mencoba menelepon istrinya, tetapi tidak ada yang menjawab teleponnya.
Beberapa saat kemudian, putra kedua pasangan itu yang berusia tiga tahun mengangkat telepon tersebut dan mendengar panggilan ayahnya.
Ketika Gabriel menanyakan keberadaan ibunya, putanya menjawab, “ibu masih tertidur lelap.”
Merasa ada yang tidak beres, Gabriel segera kembali ke rumah dan melihat istrinya di tempat tidur.

Bayi berusia 2 bulan mati lemas ditimpa tubuh ibunya yang meninggal mendadak saat menyusui. (eva.vn)
Tepat di sebelah tubuh Mariana, putri bungsu mereka yang berusia 2 bulan sudah tak bernyawa.
Segera setelah itu polisi ke tempat kejadian untuk melakukan investigasi.
Investigasi awal menunjukkan bahwa ibu dan anak tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau penyerangan.
Menurut media setempat, hasil tes awal menunjukkan Mariana menderita hipertensi berat, yang menyebabkan syok dan meninggal saat terbaring di tempat tidur.
Saat itu, ibu ini sedang menyusui bayinya.
Ketika dia meninggal mendadak, tubuhnya yang berada di atas bayinya yang berusia dua bulan menimpa bayi itu hingga mati lemas.
Tekanan darah tinggi dapat menimbulkan banyak risiko yang mengancam jiwa karena mudah berujung pada serangan jantung atau stroke.

Bayi berusia 2 bulan mati lemas ditimpa tubuh ibunya yang meninggal mendadak saat menyusui. (eva.vn)
Kematian Mariana dan putrinya yang berusia 2 bulan telah meninggalkan rasa sakit yang luar biasa di hati anggota keluarga, terutama Gabriel dan dua anaknya.
Saat ini, penyelidikan masih terus dilakukan dan akan diambil kesimpulan dalam waktu dekat.
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Ikuti berita terkait berita viral lainnya.