Puasa Syawal Bisa Digabung dengan Bayar Utang Puasa Ramadan? Ini Penjelasan Lengkap Bacaan Niatnya

SURYAMALANG.COM - Memasuki bulan Syawal terdapat ibadah sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam.

Di antaranya ialah puasa Syawal, atau puasa yang dilakukan sesudah hari raya Idul Fitri.

Namun, bagaimana jika Anda masih memiliki hutang puasa di bulan Ramadan?

Seperti diketahui perempuan yang mengalami menstruasi tidak diperbolehkan puasa selama Bulan Ramadan.

Lalu mana yang terlebih utama didulukan, puasa qadha atau puasa pengganti dengan puasa Syawal?

Rektor IAIN Ponorogo, Evi Muafiah, mengatakan yang utama sebelum membayar utang puasa adalah lebih baik tidak puasa sunnah terlebih dahulu.

Jadi, yang lebih baik adalah membayar utang puasa sebelum melakukan puasa Syawal.

Baca juga: 6 Amalan Sunah Ini Dianjurkan di Bulan Syawal dan Bisa Panen Pahala, Ada Puasa, Iktikaf & Menikah

Baca juga: 5 Aturan Puasa Syawal yang Wajib Diketahui, Simak Agar Mendapatkan Pahala Puasa Setahun Penuh

"Yang utama memang sebelum kita membayar utang kita tidak boleh puasa sunah itu. Jadi sebaiknya hutangnya dilunasi dulu," kata Evi dikutip dari Trubunnews: Bagi yang Punya Utang Puasa, Lebih Baik Puasa Qadha Atau Puasa Syawal Dulu.

Namun, Evi menegaskan, bagi perempuan yang memiliki utang puasa akan mendapatkan banyak keringanan untuk membayarnya.

"Untuk perempuan-perempuan yang memiliki hutang puasa itu kita mendapatkan berbagai macam keringanan untuk membayar utangnya," sambungnya.

Dapat Tiga Pahala Sekaligus di Bulan Syawal

Evi menuturkan, khusus di bulan Syawal, umat Muslim yang terutama perempuan bisa mendapatkan tiga pahala sekaligus.

Pahala yang pertama yakni pahala melakukan puasa qadha atau puasa pengganti.

Kemudian, puasa diniati untuk membayar utang puasa atau puasa qadha, terutama bagi perempuan yang memiliki utang puasa selama bulan Ramadan kemarin.

"Yang pertama puasa di bulan Syawal selain tanggal 1, karena hanya tanggal 1 Syawal saja yang tidak diperbolehkan puasa."