Aneh, Gedung Pencakar Langit di China Berguncang Tapi Tak Ada Gempa, Pengunjung Panik Berebut Keluar

Aneh, gedung pencakar langit di China berguncang tapi tak ada gempa, pengunjung panik berebut keluar

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Tangkapan Layar Youtube Analysis TV/STR / AFP
Gedung SEG Plaza di Shenzhen, China Selasa 18 Mei 2021 siang berguncang warga panik 

SEG Plaza adalah menara tertinggi ke-18 di Shenzhen, menurut database gedung pencakar langit Council on Tall Buildings and Urban Habitat.

Pihak berwenang China tahun lalu melarang pembangunan gedung pencakar langit yang lebih tinggi dari 500 meter, menambah batasan ketinggian yang sudah diberlakukan di beberapa kota seperti Beijing.

Pedoman baru untuk arsitek, perencana kota, dan pengembang bertujuan untuk "menyoroti karakteristik China" dan juga melarang bangunan "peniru" yang meniru landmark dunia.

Baca juga: 4 Fakta Mayat Bocah 7 Tahun Disimpan di Kamar Orangtuanya Selama 4 Bulan di Temanggung, Peran Dukun

Gedung SEG Plaza 300 meter setelah berguncang di Shenzhen Guangdong, China Selasa 18 Mei 2021
Gedung SEG Plaza 300 meter setelah berguncang di Shenzhen Guangdong, China Selasa 18 Mei 2021 (STR / AFP)

Lima dari gedung pencakar langit tertinggi di dunia terletak di China, termasuk gedung tertinggi kedua di dunia, Menara Shanghai, yang berdiri di ketinggian 632 meter.

Shenzhen adalah kota metropolis yang luas di China selatan, dekat dengan Hong Kong.

Shenzhen memiliki kancah manufaktur teknologi lokal yang berkembang pesat.

Banyak raksasa teknologi China, termasuk Tencent dan Huawei telah memilih kota itu sebagai markas mereka.

Shenzhen juga merupakan rumah bagi gedung pencakar langit tertinggi keempat di dunia, Pusat Keuangan Ping An setinggi 599 meter.

Baca juga: Manchester United Gagal Menang Atas Tim Degradasi Fulham, Padahal Ada Gol Cantik Jarak Jauh Cavani

Runtuhnya bangunan bukanlah hal yang jarang terjadi di China, di mana standar bangunan yang lemah dan urbanisasi yang sangat berbahaya menyebabkan konstruksi dibangun dengan tergesa-gesa.

Mei lalu, sebuah hotel karantina berlantai lima di kota tenggara Quanzhou runtuh karena konstruksi yang buruk, menewaskan 29 orang.

Gempa bumi Sichuan tahun 2008 menyebabkan lebih dari 69.000 kematian.

Bencana tersebut memicu badai kontroversi publik atas gedung sekolah yang dibangun dengan buruk yang runtuh menewaskan ribuan siswa.

  • Tornado beruntun di China Tengah dan Timur 

Sebelumnya, tornado beruntun dilaporkan terjadi di China tengah dan timur. 

Akibat bencana tersebut, 12 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka, ujar pihak berwenang Sabtu (15/5/2021), seperti yang dilansir Global News.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved