Berita Malang Hari Ini

Ada Kejanggalan, Makam Wanita yang Ditemukan Tewas di Bendungan Sengguruh Dibongkar untuk Otopsi

Polres Malang bersama Tim Forensik RSSA Malang melakukan pembongkaran makam di Kuburan Muharto Kota Malang pada Kamis, (20/5/2021).

SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
Proses pembongkaran makam dan otopsi terhadap jenazah perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Bendungan Sengguruh, Kamis (20/5/2021). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Polres Malang bersama Tim Forensik RSSA Malang melakukan pembongkaran makam di Kuburan Muharto Kota Malang pada Kamis, (20/5/2021).

Pembongkaran itu dilakukan di makam jenazah Siti Chotimah (SC) perempuan yang ditemukan meninggal dunia di Bendungan Sengguruh, Kabupaten Malang pada Maret 2021 lalu.

Pembongkaran ini dilakukan atas permintaan keluarga korban, yang merasa, bahwa meninggalnya perempuan yang baru saja melahirkan dua anak kembar ini ada kejanggalan.

Hal ini diketahui, ketika keluarga korban memandikan jenazah Siti Chotimah, yang pada saat itu ditemukan sejumlah luka yang berada di sekujur tubuhnya.

"Informasinya waktu itu kan, adik saya (SC) pamit keluar rumah. Tau-taunya setelah kembali sudah meninggal dunia. Dan saat dimandikan ada luka-luka di tubuhnya, bahwa inu ada unsur pembunuhan," ucap Abdurrahman kakak korban.

Pada awalnya, kasus meninggalnya SC ini akibat bunuh diri. Pasalnya, pihak kepolisian hanya menemukan barang bukti berupa sandal milik korban yang tertinggal di jembatan Dam Blobo, perbatasan Desa Ketapang Kepanjen dengan Desa Sukonolo Bululawang.

Baru berselang dua hari setelahnya, jenazah korban baru ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di bendungan Sengguruh, kabupaten Malang.

"Kejadiannya waktu itu tanggal 20 Maret 2021. Kamis pamit keluar rumah, Sabtunya baru dimakamkan. Selama hidup adik saya juga tidak memiliki masalah. Baik itu sama keluarga, tetangga, maupun suaminya," ucapnya.

Proses pembongkaran dan otopsi jenazah pun, berlangsung secara tertutup. Petugas memberikan garis polisi, agar tidak ada masyarakat yang melihat langsung proses otopsi.

Pihak keluarga korban pun hingga kini juga menunggu hasil otopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik dari RSSA Malang dan dari Polres Malang.

Sementara pihak kepolisian belum memberikan tanggapan terkait pembongkaran dan otopsi terhadap jenazah perempuan yang baru melahirkan bayi kembar ini.

"Karena ada kecurigaan itulah kami meminta agar dilakukan otopsi. Saat ini kami menunggu hasilnya. Waktu saya lihat tadi tubuh adik saya masih utuh. Sementara bekas lukanya sudah mulai menutup," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved