Suami Mati Lemas Diduduki Istri yang Bobotnya 120 Kg, Tak Sengaja, Cuma Ingin Korban Minta Maaf

Suami mati lemas diduduki istri yang bobotnya 120 kg, tak sengaja, cuma ingin korban minta maaf

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Canva.com
Ilustrasi obesitas: suami mati lemas setelah diduduki istrinya yang punya bobot 120 kg 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang suami mati lemas setelah diduduki istrinya yang punya bobot 120 kg.

Insiden itu berawal dari hal sepele ketika istri bernama Tatyana O ingin suaminya minta maaf.

Tanpa ada niat membunuh, wanita 45 tahun di Kota Novokuznetsk, Oblast Kemero, Rusia tersebut akhirnya menyesal. 

Kepada polisi, Tatyana O menceritakan kronologi yang merenggut nyawa suaminya, Aidar

Hari itu, Tatyana O sedang minum alkohol berdua bersama suaminya. 

Tatyana kemudian marah setelah suaminya banyak minum dan meminta Aidar untuk minta maaf seperti diberitakan The Sun.

Ketika Aidar baru saja berbaring di tempat tidur, Tatyana duduk di atasnya dan menjepit kepala suami dengan kedua kaki agar tidak bisa duduk.

BPBD Kota Malang Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Gempa Blitar di Perumahan Griya Tirta Aji

Polisi Gadungan Buka Jasa Pengawalan di Jakarta, Pasang Tarif Rp 5 Juta

Tatyana O dan suaminya Aidar semasa hidup
Tatyana O dan suaminya Aidar semasa hidup (East2West)

Dengan bobot 102 kg, Tatyana dengan mudah mengendalikan Aidar dan memaksanya untuk minta maaf.

Namun karena merasa bangga, Aidar menolak untuk bicara seperti dikutip dari TribunMedan.com: 'Tuntut Untuk Minta Maaf, Wanita Berbobot 102 Kg Duduki Leher Suaminya'.

Hingga beberapa saat kemudian, Aidar mulai merasa tidak tahan dan berulang kali memohon kepada istrinya.

Di tengah kejadian tersebut, putri pasangan itu melihat ayahnya diduduki di tempat tidur oleh ibunya.

Gadis itu kemudian berlari ke tetangga dan meminta bantuan.

Seorang wanita yang tinggal di dekatnya memasuki rumah, tetapi Ia berpikir itu hanya perselisihan keluarga yang bisa mereka selesaikan sendiri.

Tiba-tiba setelah beberapa saat, Aidar pingsan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Melihat hal ini, Tatyana mulai panik dan mengguncang-guncang tubuh suaminya.

Tatyana meneriakinya agar bangun, tetapi sudah terlambat.

Tetangganya kemudian mendengar suara jeritan dan berbalik, lalu dia dengan cepat memanggil ambulans.

Ketika polisi dan paramedis tiba, mereka memastikan bahwa Aidar telah meninggal di tempat kejadian.

Remaja 18 Tahun Tewas Mengenaskan di Kamar Kos Surabaya, Diduga Korban Pembunuhan

Baca juga: Aksi Pria Nekat Rampok Bank Setelah Terlilit Utang Rp 180 Juta, Berbekal Belajar dari YouTube & Film

Sosok Tatyana O pelaku pembunuhan terhadap suaminya Aidar
Sosok Tatyana O pelaku pembunuhan terhadap suaminya Aidar (East2West)

Pemeriksaan media kemudian mengkonfirmasi Aidar telah meninggal dunia karena mati lemas akibat penyumbatan sistem pernapasan.

Tatyana duduk di leher Aidar, menjepit kepalanya dengan kakinya agar tidak bisa bergerak.

Hal ini menyebabkan sistem pernapasannya terhalang.

Komite Investigasi Rusia mengatakan, Tatyana adalah seorang wanita dengan berat lebih dari 100 kg.

Tatyana kemudian didakwa dengan pembunuhan.

Dalam persisangan pertama, Tatyana dinyatakan bersalah atas kelalaian hingga menyebabkan suaminya tewas.

Wanita itu menambahkan, dia tidak berniat membunuh suaminya dan juga sangat sedih atas kematian suaminya.

Tatyana dijatuhi hukuman 18 bulan kerja paksa dan denda 2.000 Euro (Rp 35 juta).

Namun baru-baru ini, Komite Investigasi Rusia mengumumkan bahwa mereka menuntut Tatyana dengan dakwaan pembunuhan hingga hukumannya dapat berubah.

  • Kasus serupa di Indonesia 

Di Indonesia kasus kekerasan dalam rumah tangga dialami seorang istri di Kabupaten Lebak, Banten yang disiksa suaminya sendiri.

Istri berinisial MM (50) sering dianiaya suaminya ADF karena menolak ajakan mandi bersama. 

Kini warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Banten itu sudah melaporkan suaminya ke Polres Lebak pada Jumat (21/5/2021).

MM membeberkan suami keduanya itu kerap mengajak hubungan badan saat mandi bareng selama enam tahun pernikannya.

MM pun kerap mendapat penyiksaan dari sang suami saat menolak ajakan mandi bareng tersebut.

Bahkan, kali terakhir MM mengaku wajahnya dianiaya dengan senjata tajam karena menolak ajakan mandi bareng sang suami.

"Selalu mengajak mandi bareng, dan ketika saya tidak mau, pasti saya langsung dipukul. Dan terakhir muka saya digergaji oleh dia sebelum Lebaran," katanya saat dikonfirmasi TribunBanten.com, Jumat (21/5/2021) artikel 'Tolak Diajak Mandi Bareng, Seorang Istri di Lebak Disiksa Suami Hingga Wajahnya Digergaji'.

Kronologi Pria 41 Tahun Setubuhi Mayat Cewek Muda di Tengah Hutan Kupang

Baca juga: Siti Marwiyah Jadi Otak Pembunuhan Kakek 69 Tahun di Sumenep, Dendam Setelah Suami Meninggal

MM (50) melaporkan dugaan penganiayaan KDRT suaminya, ADF, ke Polres Lebak Jumat (21/5/2021)
MM (50) melaporkan dugaan penganiayaan KDRT suaminya, ADF, ke Polres Lebak Jumat (21/5/2021) (Istimewa via TribunMedan.com)

MM juga membeberkan sejumlah kekerasaan lain yang dilakukan suaminya.

Di antaranya saat ia menolak mandi bareng saat kunjungan ke Lebak Selatan. Saat itu suaminya marah hingga membentur-benturkan wajahnya ke tembok.

Ia juga mengaku pernah diseret di dalam rumah saat terlalu lama saat mengurus pembuatan e-KTP.

Pernah juga mulut hingga giginya dihajar kaso dan asbes saat lama berkunjung ke rumah anaknya di Tangerang pada bulan Ramadan kemarin.

"Seperti kemarin, saya ke Tangerang tidak boleh lama-lama. Begitu pulang hari Rabu, mulut saya dipukul pake asbes," tegasnya.

Dan kejadian terakhir wajahnya digergaji membuat harus melaporkan kejadian yang menimpanya ke kepolisian.

MM mengatakan perbuatan suaminya itu terus dilakukan dan tidak memiliki rasa kemanusiaan kendati dirinya adalah istrinya.

Sang suami bahkan mengaku sangat puas setelah melakukan penyiksaan itu dengan alasan memberikan pelajaran kepada dirinya.

Ia menjelaskan usia suami kedunya masih muda dan cenderung memiliki sikap kekanak-kanakan, seperti meminta ditemani ke mana pun dia pergi.

Bahkan untuk sekedar membeli rokok ke warung dekat rumah.

terpisah, Kasat Reskrim Polres Lebak, Iptu Indik Rusmono mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dugaan kasus penganiayaan dan KDRT ini dari MM ini.

Selanjutnya, pihaknya akan melakukan penyelidikan.

Penulis: Sarah Elnyora/ SURYAMALANG.COM

Ikuti berita luar negeri dan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga lainnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved