Berita Batu Hari Ini

BPBD Kota Batu Susun Rencana Penanggulangan Bencana Lima Tahun Kedepan

BPBD Batu mulai menyusun rencana penanggulangan bencana dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
PUSDALOPS BATU
Petugas BPBD Batu mengevakuasi material longsoran di kawasan Jl Brigjen Moh Manan, 

SURYAMALANG.COM, BATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu mulai menyusun rencana penanggulangan bencana dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Penyusunan penanggulangan ini untuk mengantisipasi dampak bencana alam yang terjadi di Kota Batu

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan akan menyesuaikan dengan Rencana Induk Penanggulangan Bencana yang sebelumnya dikeluarkan oleh BNPB.

Dalam hal ini mengacu pada Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) 2020-2024.

Pemerintah melihat beberapa hal yang menjadi fokus utama yang harus diselesaikan dalam beberapa tahun ke depan.

Diantaranya potensi bencana geologi seperti pergeseran lempeng bumi yang menyebabkan gempa berapa waktu lalu. Serta bencana hidrometeorologi seperti perubahan iklim atau pemanasan global. 

Dipaparkan Agung, jika tidak ada manajemen kebencanaan yang tersusun, maka berpotensi menanggung beban biaya yang besar.

Contohnya adalah menghitung potensi kerusakan infrastruktur jalan, gedung dan rumah. 

Di masa pandemic, BPBD juga mengambil peran dalam upaya menekan potensi penularan Covid-19.

Dengan bertambahnya beban kerja menghadapi bencana alam maupun non alam, meningkat pula kebutuhan belanja tak terduga (BTT). 

Pada 2019 lalu kebutuhan penanganan bencana melalui BTT sekitar Rp 1,3 miliar untuk penanganan kebakaran hutan dan angin kencang.

Lalu pada tahun 2020 meningkat sekitar Rp 2 miliar terutama untuk penanganan pandemi Covid-19.

Nilai itu bertambah pada tahun 2021, yang dialokasikan sekitar Rp 10 miliar.

Agung mengungkapkan, targetnya RPB Kota Batu bakal rampung pada Juli mendatang.

Dalam penyusunan dokumen tersebut BPBD Kota Batu akan mendapatkan bantuan anggaran dari BPBD Provinsi Jawa Timur sekitar Rp 70 juta untuk kebutuhan konsultan ke tenaga ahli dan pemerhati lingkungan. 

"Kami juga melibatkan 20 SKPD Pemkot Batu termasuk 3 kecamatan yang ada," katanya. 

Manajemen kebencanaan baik bencana alam, non alam dan sosial akan masuk dalam penyusunan RPB Kota Batu.

Sehingga diperlukan kerja sama antar sektor SKPD sebagai instrumen mitigasi bencana. Bentuk kerja sama ini untuk meningkatkan kualitas manajemen bencana maupun membantu efisiensi anggaran.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved