Berita Malang Hari Ini
Mobil Pikap Tabrak Pohon di Poncokusumo Malang, Korban Merupakan Kelompok Arisan Keluarga Ranupani
Sementara itu salah seorang putra dari korban, Niko (17) menerangkan, bahwa rombongan yang mengalami kecelakaan itu, adalah rombongan arisan keluarga.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
Reporter: Kukuh Kurniawan
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di wilayah Kabupaten Malang.
Sebuah mobil pikap tabrak pohon di Jalan Simpar Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (26/5/2021) jam 13.30 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, tujuh orang meninggal dunia.
Kasatlantas Polres Malang, AKP AKP Agung Fitransyah, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Jadi para korban itu menaiki mobil pikap Mitsubishi L300 nopol N 9610 BD. Rombongan korban itu dari arah Ranupani, Lumajang. Mobil pikap tersebut, melaju dari arah timur ke barat. Lalu, mobil pikap berwarna hitam itu lepas kendali dan menabrak pohon yang ada di pinggir jalan sebelah kiri," jelasnya.
Akibatnya, beberapa penumpang di bak belakang terlempar keluar.
Lalu terjatuh ke selokan di pinggir jalan.
"Sedangkan, beberapa penumpang termasuk pengemudi tetap berada di kendaraan," tambahnya.
Akibat kecelakaan tersebut, tujuh orang meninggal dunia, dan lima orang luka-luka dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
"Salah satu korban yang meninggal dunia, adalah anak-anak berusia tujuh tahun. Dan ke 12 korban laka lantas ini, merupakan warga Desa Ledoksari, Kecamatan Tumpang," bebernya.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, menambahkan indikasi awal penyebab kecelakaan maut tersebut akibat sopir mobil pikap yang mengantuk.
Kemudian mobil tersebut menabrak sebuah pohon yang berada di pinggir jalan.
"Jadi mobil ini melaju kencang dari timur ke barat, lalu lepas kendali dan kemudian menabrak pohon di pinggir jalan sebelah kiri," ujarnya.
Sementara itu salah seorang putra dari korban, Niko (17) menerangkan, bahwa rombongan yang mengalami kecelakaan itu, adalah rombongan arisan keluarga.
"Saya enggak ikut dengan rombongan. Para rombongan itu, adalah rombongan arisan keluarga dari Ranupani," jujurnya.
Niko pun juga tidak mengetahui secara persis kejadian tersebut.
"Saya bangun tidur, lalu dikasih tahu adanya kejadian itu oleh mbak. Saya pun langsung meluncur ke RSSA. Katanya, adik saya yang masih berusia tiga tahun tidak mengalami luka-luka. Namun ayah saya, mengalami luka-luka di paha kiri," tandasnya.