Berita Tulungagung Hari Ini
Penampakan Sumur Jobong yang Diduga Peninggalan Era Kerajaan Majapahit di Tulungagung
Warga menemukan sumur kuno di area persawahan Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Warga menemukan sumur kuno di area persawahan Desa Wajak Kidul, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Sumur jenis jobong ini diperkirakan berasal dari era kerajaan Majapahit.
Temuan ini bermula saat pemerintah desa setempat akan membuat lapangan.
Ternyata ada sumur kecil di area lahan yang sudah dibebaskan itu.
Setelah tersebar di antara pemerhati benda cagar budaya, diyakini sumur itu berasal dari era kerajaan.
“Sumur jobong itu hanya ada di era kerajaan Majapahit, dan belum ada di era Kediri,” terang Winarto, Kasi Pelestarian Sejarah Purbakala, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (28/5/2021).
Jobong adalah selubung bagian lubang sumur yang terbuat dari tanah liat yang dibakar.
Jika era sekarang jobong sudah diganti dengan lingkaran beton yang dikenal dengan bis.
Jobong ini berfungsi menahan tanah di sekeliling lubang sumur agar tidak runtuh.
“Rencana Dinas akan melakukan kajian bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur,” sambung Winarto.
Sumur yang ditemukan berkedalaman sekitar 2 meter.
Air di dalamnya hampir penuh,nyaris sejajar dengan mulut sumur dengan kedalaman air 1,5 meter.
Sedangkan jobong yang ditemukan berdiameter 60 centimeter, tebal satu sentimeter dan dan setiap jobong diperkirakan setinggi 30 sentimeter.
“Diperkirakan ada 6 jobong sedalam sumur ini,” ungkap Winarto.
Winarto mengaku berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Wajak Lor, supaya sumur ini dipertahankan.