Berita Tulungagung Hari Ini

Antraks Serang Hewan Ternak di Tulungagung, Kementerian Pertanian Turun Tangan

Bakteri Antraks menyerang dan menewaskan banyak hewan ternak di Desa Sidomulyo,  Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Bakteri Antraks menyerang dan menewaskan banyak hewan ternak di Desa Sidomulyo,  Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung.

Bahkan spora bakteri ini terindikasi sudah menular ke manusia.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengakui ada  wabah Antraks yang menewaskan sapi dan kambing milik warga.

"Sebelumnya ada sekitar 26 sapi dan 3 kambing yang mati. Tapi saat itu sampelnya sudah tidak ada," tutur Maryoto kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (4/6/2021).

Pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke Pemprov Jatim dan Kementerian Pertanian.

Tim dari dua institusi itu juga turun ke Pagerwojo untuk menguak penyebab kematian hewan ternak secara beruntun itu.

Belakangan ada sapi yang mati lagi, lalu diambil sampelnya untuk diteliti di laboratorium.

"Selain kementerian dan provinsi yang mengambil sampel sapi yang mati, kami juga mengambil sampel sapi-sapi yang masih hidup," terang Maryoto.

Total ada 44 sampel sapi hidup yang diambil dan diuji di laboratorium.

Hasilnya seluruh sampel dinyatakan sehat.

Sedangkan hasil laboratorium sapi yang mati dipastikan  karena infeksi Anthraks.

"Kami telah mendirikan posko di sana, untuk membantu para peternak. Seluruh sapi dari desa ini tidak boleh keluar," ungkap Maryoto. 

Di Posko itu bersiaga petugas dari Kementerian Pertanian, Balai Besar Veteriner Yogakarta, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung.

Petugas gabungan ini fokus untuk melindungi populasi hewan ternak yang ada.

Selain  juga mengendalikan penyebaran   bakteri Antraks agar tidak meluas.

"Lingkungan sekitar titik yang dicurigai sudah  dilakukan penyemprotan dengan desinfektan untuk membunuh kuman," ucap Maryoto.

Bupati juga menghimbau masyarakat pemilik ternak untuk berhati-hati menjaga hewan peliharaannya.

Para peternak diminta untuk segera melapor ke posko, jika ada masalah dengan peliharaannya.

Posko akan terus diadakan hingga kondisi di desa tersebut sudah dianggap aman.

"Sapi yang kena  adalah jenis pedaging. Peternak saya minta aktif melapor jika ada sesuatu," tandas Maryoto.

Sementara Kepala Desa Sidomulyo, Mulyono Susanto enggan memberikan penjelasan.

Informasi yang didapat di antara warga bakteri Antraks ini telah menular ke manusia.

Setidaknya sudah ada enam orang yang  terindikasi terinfeksi bakteri ini.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved