Berita Probolinggo Hari Ini

Pasien Meninggal di Probolinggo Diangkut Pakai Kendaraan Roda Tiga, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans

Pasien Meninggal di Probolinggo Diangkut Pakai Kendaraan Roda Tiga, Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Eko Darmoko
nydailynews
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Tak mampu membayar jasa sewa mobil ambulans, jenazah di Probolinggo diangkut menggunakan kendaraan roda tiga.

Pasien meninggal dunia ini sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Wonolangan.

Peristiwa menyedihkan itu menimpa Poso (60) warga Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Kapolsek Dringu, Iptu Bagus Purnomo membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu petang (5/6/2021).

"Jadi Pak Poso ini tidak sampai satu hari dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Wonolangan."

"Sabtu petang pukul 18.00 WIB, Pak Poso meninggal dunia," katanya kepada SURYAMALANG.COM.

Suasana RSU Wonolangan, Kabupaten Probolinggo, Senin (7/6/2021).
Suasana RSU Wonolangan, Kabupaten Probolinggo, Senin (7/6/2021). (tony hermawan/suryamalang.com)

Menurut diagnosa dokter, Poso yang merupakan pasien BPJS meninggal dunia karena menderita radang paru-paru.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, keluarga pun meminta petugas rumah sakit segera mengantar jenazah Poso ke rumah dengan menggunakan ambulans.

Sebab pihak keluarga bermaksud akan segera memakamkan jenazah.

Namun, akhirnya pihak keluraga membatalkan niat membawa jenazah dengan menggunakan ambulans.

Karena ternyata biaya sewa ambulans tidak tercover BPJS.

"Akhirnya keluarga nekat membawa pulang jenazah menggunakan kendaraan motor niaga itu," ujarnya.

Bagus juga meluruskan, sebenarnya sebelum jenazah Poso dibawa pulang, manajemen rumah sakit bermaksud memberikan kebijakan kepada pihak keluarga.

Jenazah akan tetap diantar menggunakan ambulans, sebab jarak rumah sakit dengan rumah duka hanya berkisar 2 kilometer.

"Tapi ketika pihak rumah sakit masih melakukan koordinasi dengan karyawannya, pihak keluarga justru sudah membawa jenazah tanpa menggunakan ambulans," terangnya.

Pasca peristiwa itu terjadi, polisi pun melakukan pendekatan kepada kedua belah pihak.

Keduanya pun berhasil dimediasi dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Dalam hal ini tidak ada yang benar, tidak juga ada yang salah."

"Murni hanya kesalah-pahaman saja."

"Kami juga sudah mengingatkan pihak rumah sakit selalu bisa menggunakan ambulans, ketika benar-benar dibutuhkan," pungkasnya. (SURYAMALANG.COM/Tony Hermawan)

Fakta di Balik Postingan Viral Kakek Gendong Jenazah Cucunya di Cepu

Sempat beredar postingan viral yang memperlihatkan seorang kakek menggendong jenazah cucunya menggunakan selendang jarik saat berjalan keluar dari RSUD dr R Soeprapto Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Postingan viral itu diunggah akun Facebook 'Sugiyanto'.

Dalam unggahannya, Sugiyanto mengunggah foto lelaki tua berjaket hitam mengenakan helm dan bermasker sedang menggendong bayi.

Dia nampak hendak membonceng seorang pria yang sudah siap di atas motor.

"Seorang kakek yang raut wajahnya nampak sedih sedang membawa cucunya yang dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu udah meninggal dan dibawa pulang naik sepeda motor. Kejadian ini terjadi pagi ini tanggal 5 November 2020 jam 06.48 WIB," tulis Sugiyanto.

Sugiyanto mengatakan postingan tersebut adalah kesaksiannya yang didokumentasikan.

"Saat itu saya sedang mengantar istri kontrol di RSUD Cepu. Saat itu banyak pengunjung yang heboh lantaran ada seorang kakek menggendong mayat bayi yang merupakan cucunya."

"Dia berjalan keluar dari ruangan menuju parkiran," kata Sugiyanto kepada wartawan.

Kemudian Sugiyanto mengabadikan momen tersebut.

Saat itu, kakek tersebut sudah berada di parkiran RSUD dr R Soeprapto Cepu.

"Saya ambil foto itu di parkiran sebelah timur. Kakek itu membonceng seorang lelaki menggunakan motor meninggalkan RSUD Cepu."

"Saat itu banyak ibu-ibu yang bilang, 'Ada bayi mati... Ada bayi mati... Iku piye kok ditumpakno motor' (Itu kenapa kok dibawa pulang dengan naik motor)," ungkap Sugiyanto.

Awalnya Sugiyanto tidak bermaksud buruk dengan postingannya tersebut.

Sugiyanto hanya merasa iba dengan kejadian itu, dan berharap ada pihak berkompeten yang sudi memberi penjelasan.

"Namun agar tidak bikin gaduh, saya hapus postingan itu. Belum ada yang menjelaskan apakah itu sesuai SOP. Kami bingung dan hanya ingin tahu, biar masyarakat juga paham setelah dijelaskan," terang Sugiyanto.

Direktur RSUD dr R Soeprapto Cepu, Fathkur Rokhim menyampaikan pihaknya langsung menelusuri setelah kabar tersebut ramai.

Menurut keterangan tim medis RSUD dr R Soeprapto Cepu, ada bayi laki-laki berusia tujuh hari meninggal dunia usai dilahirkan pada Kamis (5/11/2020) dini hari.

Bayi tersebut tergolong Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), istilah yang digunakan untuk merujuk pada bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram.

Secara umum, bayi yang lahir cukup bulan memiliki berat badan antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.

"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur.

Menurut Fathkur, pihak RSUD dr R Soeprapto Cepu sudah melaksanakan tugas sesuai peraturan yang berlaku.

Begitu bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia, petugas sudah menawarkan jasa supaya jasadnya diangkut menumpang ambulans.

"Namun keluarganya menolak menggunakan ambulans. Katanya mau dibawa pulang sendiri."

"Awalnya kami kira mau dibawa juga menggunakan mobil, namun ternyata menggunakan motor. Kalau kami tahu itu, pasti kami larang," terang Fathkur.

Fathkur berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, karena sesuai prosedur semua jenazah harus dibawa ambulans atau dengan insiatif lain menumpang kendaraan roda empat.

"Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kami juga heran, apa karena tidak sanggup membayar ambulans atau karena tidak ingin ribet."

"Mungkin saja ingin praktis sehingga digendong dengan naik motor, namun kan tidak begitu etikanya," terang Fathkur. (Kompas.com)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved