Berita Malang Hari Ini
UMM Masuk 10 Besar PT Penerima Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka 2021
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) masuk 10 besar perguruan tinggi penerima hibah Program Hibah Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) oleh Kemendikbud.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) masuk 10 besar perguruan tinggi penerima hibah Program Hibah Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) oleh Kemendikbud.
Tujuan program ini untuk meningkatkan kualitas dan relevansi program sarjana. Pendanaan diberikan pada Juni ini 2021 untuk empat prodi.
10 besar perguruan tinggi itu selain UMM di posisi 10 adalah Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Brawijaya (UB) Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Jember, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Tadulako.
"UMM memperoleh penandaan lebih dari Rp 8,1 miliar," jelas Prof Dr Ir Sujono MKes, Ketua Tim Taskforce PKKM UMM, Rabu (9/6/2021).
Dengan raihan itu, maka UMM berhasil di peringkat pertama PTS penerima dana PKKM.
"Kami juga berada di posisi pertama di antara 28 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memperoleh dana hibah ini," terangnya.
Ia menyatakan, UMM digolongkan di Liga I karena mampu berkompetisi dengan PTN dan PTS dengan meloloskan empat prodinya.
Yaitu Prodi Teknik Mesin, Teknologi Pangan, Peternakan dan Akuakultur.
Sebelum diajukan, keempat prodi itu juga sudah melalui penilaian dari Universitas sehingga meningkatkan persentase lolos di tahap PKKM.
“Sebenarnya ada lima prodi dan Institutional Support System yang sudah kami ajukan. TAPI Hanya empat yang lolos dan didanai,” terangnya menjelaskan.
Menurutnya, pogram ini memiliki tujuan yang terangkum dalam delapan indikator kinerja utama (IKU). Mulai dari kesiapan kerja lulusan, mahasiswa dan dosen di luar kampus, kualifikasi dan penerapan riset dosen.
Sedang hal-hal lainnya terkait dengan kemitraan, pembelajaran dalam kelas hingga akreditasi internasional.
Koordinator Asisten Rektor UMM itu mengharapkan raihan ini bisa meningkatkan capaian akademik serta kualitas lulusan dosen dan pembelajaran yang ada di UMM.
Serta ingin hal ini bisa dikembangkan di Prodi lain sebagai bentuk dukungan akan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digalakkan oleh pemerintah.
Sedang Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi menambahkan delapan IKU yang tercantum pada dasarnya menekankan pada tiga hal.
Dimana ketiganya adalah peningkatan kualitas lulusan, dosen dan pengajar, serta Prodi.
"Tujuannya adalah melahirkan lulusan yang dapat memperoleh pekerjaan dalam masa tunggu yang relatif tidak lama. Serta mendorong lulusan untuk mampu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi."
"Hal ini bisa digapai melalui dosen yang berkualitas dan dibarengi dengan akreditasi yang bagus,” tegasnya.
Sedang Rektor UMM, Dr Fauzan MPd memaparkan, UMM sudah mendesain konsep kampus merdeka sejak lama. Yaitu pada tahun 2000-an.
Sejumlah unit bisnis yang telah dimiliki UMM menjadi laboratorium terapan bagi mahasiswa.
"Kami juga memiliki banyak kerjama sama, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sebut saja jalinan dengan Erasmus Mundus Plus dari konsorsium Uni Eropa yang melibatkan mahasiswa, karyawan, serta dosen," terangnya.