Kisah Inspiratif Dosen Muda UGM Rifky, Pernah Gagal UN tapi Lulus dari Oxford dan Harvard
Meski pernah gagal dalam UN, namun siapa sangka Rifky, begitu panggilan akrab dosen muda UGM ini bisa lulus dari Oxford dan Harvard
"Bakat dan kecerdasan tidak cukup menjadikan seseorang sukses kalau tidak diasah. Tetap harus berjuang, bekerja keras, dan berdoa," tegas dia
Belajar dari kejadian itu, membuat Rifky berjuang dan bekerja lebih keras. Alhasil, dia bisa masuk FH UGM pada tahun 2010.
Setelah lama menimba ilmu di UGM, dia akhirnya lulus di tahun 2014 dengan nilai IPK nyaris sempurna, yakni 3,95.
Setelah lulus dari UGM, dia diterima bekerja di firma hukum ternama, yakni Assegaf Hamzah and Partners.
Setelah bekerja selama satu tahun, Rifky memutuskan untuk kembali mengabdikan diri di almamater tercinta menjadi asisten dosen.
Pasalnya, Rifky ingin berkontribusi dalam mendidik generasi masa depan FH UGM yang cemerlang dan berintegritas.
Lalu pada 2016, dia mencoba peruntungan mengikuti seleksi beasiswa Jardine Foundation yang berhasil meluluskannya studi S2 di Oxford pada 2017.
Selepas lulus dari Oxford, dia menjadi dosen tetap di FH UGM.
Kemudian, dia kembali memutuskan untuk kembali memperdalam ilmu dengan mendaftar S2 ke Harvard pada tahun 2020.
Jalan untuk menembus Harvard tidak mudah, termasuk memperoleh jalur beasiswa bagi yang sudah pernah S2.
Umumnya bantuan beasiswa hanya diberikan bagi mereka yang belum pernah mengambil studi S2.
Namun, kondisi tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk terus berusaha.
Baca juga: Skema Formula Gaji PNS Dirombak, Berapa Besaran Kenaikannya, Simak Berikut!
Hasil tak pernah mengkhianati usaha. Belajar dari kegagalannya dulu, dia dengan gigih mengejar mimpinya.
Akhirnya, dia berhasil memperoleh beasiswa pendidikan dari Harvard.
"Saya akhirnya juga bisa lulus dari Harvard, tapi belum pernah menginjakkan kaki disana. Gelarnya dari Harvard, tetapi kuliah dari rumah di Maguwoharjo Sleman," ungkap dia sambil tertawa.