Kisah Inspiratif Dosen Muda UGM Rifky, Pernah Gagal UN tapi Lulus dari Oxford dan Harvard
Meski pernah gagal dalam UN, namun siapa sangka Rifky, begitu panggilan akrab dosen muda UGM ini bisa lulus dari Oxford dan Harvard
Situasi saat kuliah di Harvard, sambung dia, pada masa pandemi Covid-19. Sehingga memaksa sebagian besar kampus di dunia menutup kuliah tatap muka dan diganti secara daring, termasuk Harvard.
Kuliah online
Dia mengaku kuliah secara daring atau online mempunyai tantangan berat.
Hal terberat yang dirasakannya adalah adanya perbedaan waktu yang cukup besar antara Indonesia dengan Amerika sekitar 11-12 jam.
Oleh sebab itu, mau tidak mau dia harus menyesuaikan diri mengikuti waktu perkuliahan di Amerika.
Selain itu, dia mengatakan beban kuliah di Harvard juga cukup tinggi.
Dia mencontohkan, untuk bacaan wajib mahasiswa setiap minggunya sekitar 300-400 halaman.
Namun, dengan pengalaman sebelumnya yang diperoleh saat menempuh studi di Oxford sangatlah membantu.
"Menantangnya kalau sekarang adalah bagaimana menyeimbangkan dengan peran sebagai suami dan ayah, berbeda saat dulu di Oxford masih single," terang dia.
Dia berpesan kepada generasi muda, agar terus berani bermimpi dan jangan takut gagal. Justru, dari kegagalan bisa banyak belajar dan menjadi lebih baik.
"Saya sempat gagal UN pas SMA. Justru kegagalan bukan musuh kita. Musuh sebenarnya adalah ketakutan atas kegagalan. Maka beranilah bermimpi, sebab kemajuan bangsa ada ditangan orang yang bermimpi besar dan rela jatuh bangun," pungkas dia. (Kompas.com)
Baca juga: Kepala Desa di Jember Ketahuan Main Narkoba , 4 Kades Diringkus Anggota Polda Jatim Sekaligus
Baca juga: Heboh Amanda Manopo Pamit dari Twitter dan Instagram Jadi Sorotan Pakar, Sebut Tiga Kemungkinan