Berita Surabaya Hari Ini

Berusia 14 Tahun, Gadis Kediri Jadi Budak Nafsu Selama Setengah Bulan, Tiap Hari Disetubuhi 3 Kali

Berusia 14 Tahun, Gadis Kediri Jadi Budak Nafsu Selama Setengah Bulan, Tiap Hari Disetubuhi 3 Kali

Editor: Eko Darmoko
Kompas.com
Ilustrasi 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Seorang gadis di bawah umur berusia 14 tahun dijadikan budak nafsu oleh cowok yang baru dikenalnya.

Gadis tersebut berinisial FN, asal Kediri, sedangkan cowok yang menyetubuhinya adalah Dedi (21) asal Trenggalek.

Kini Dedi ditahan di Polrestabes Surabaya untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya.

Kronologinya, FN berkenalan dengan Dedi melalui media sosial Facebook.

Mereka kemudian saling berbalas pesan dan bertukar nomor telepon.

Setidaknya proses perkenalan itu berjalan hampir setahun, dan dengan bujuk rayu, Dedi berhasil mengambil hati FN.

Sekitar bulan Mei, Dedi meminta FN untuk datang ke Surabaya dengan dijanjikan pekerjaan dan diberi motor.

Sesampainya di Surabaya, FN kemudian dijemput Dedi di Terminal Bungurasih.

Dari sana, Dedi mengajak keliling FN untuk sekedar mencari tempat tinggal.

Sedampainya di Rungkut, Dedi meminta FN untuk tinggal di hotel untuk sementara waktu.

"Di sana tersangka mengajak korban ke hotel untuk tinggal."

"Ternyata tinggal berdua sambil dibujuk rayu, dijanjikan pekerjaan," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Qomar, kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (12/6/2021).

Akhirnya, FN tinggal bersama dengan tersangka selama 17 hari atau setengah bulan lebih tanpa kejelasan akan pekerjaan yang dijanjikan.

Bahkan, uang saku milik FN dan Handpone-nya terpaksa dijual untuk memenuhi biaya sewa hotel dan makan.

Tak hanya itu, FN juga disetubuhi berulang kali oleh Dedi.

Bahkan dalam sehari, FN disetubuhi Dedi sebanyak tiga kali bahkan lebih.

"Mereka kehabisan uang. Sampai tersangka menggadaikan motornya dan menjual handponenya untuk bertahan hidup," tambahnya.

Terungkapnya kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur itu bermula saat Dedi mengantarkan FN pulang ke rumahnya.

Ternyata, orang tua FN sempat melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek setempat.

Dari sana, FN dan Dedi dibawa ke polsek untuk menjalani pemeriksaan.

"Hasilnya memang ketika diinterogasi, korban mengaku jika disetubuhi berkali kali selama 17 hari oleh tersangka."

"Dari Polsek Ngadiluwih kemudian diserahkan ke kami karena lokasi kejadiannya di wilayah hukum Polrestabes Surabaya," imbuhnya.

Saat ini, Dedi akhirnya mendekam di tahanan Mapolrestabes Surabaya guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (SURYAMALANG.COM/Firman)

Ilustrasi
Ilustrasi (The Week)

Kasus Serupa

Gadis Belia Dinodai Paman di Bangkalan, Sang Ibu Pulang dari Malaysia Demi Menuntut Keadilan

Ibu korban kasus pencabulan anak di bawah umur (14) mendatangi Polres Sampang didampingi sejumlah LSM, Selasa (8/6/2021).

Tujuan mereka ke sana untuk menanyakan kepastian kasus tersebut, sebab kasus yang terjadi sejak Februari 2021 itu hingga saat ini tidak kunjung kelar alias pelaku masih berkeliaran.

Adapun saat di lokasi, salah satu ruangan di Mapolres Sampang, ibu korban bersama anggota LSM ditemui oleh Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Sudaryanto dan Kasatintel Polres Sampang, AKP Khoirul Anwar.

Sang ibu mengatakan, bahwa dirinya meminta agar pihak kepolisian segera menangkap tersangka mengingat posisi tersangka diduga ada di Surabaya.

"Saya minta tolong kepada polisi agar secepatnya karena ketika pelaku sudah melarikan diri ke Kalimantan malah lebih sulit untuk menangkapnya," ujarnya kepdada SURYAMALANG.COM.

Ibu tersebut pun terus memohon dengan mimik wajah yang sedih, sebab hingga saat ini anaknya, sebut saja Bunga, masih mengalami rasa sakit di bagian vitalnya sehingga tetap meminum obat.

Bahkan, dirinya mengungkapkan agar polisi mengasihinya karena sudah jauh-jauh pulang dari Malaysia setelah mendengar anaknya dirudapaksa oleh tersangka.

"Saya sudah 4 bulan berada di Sampang dan ingin melihat pelaku diamankan sehingga mendapatkan ganjaran yang semestinya," ucapnya.

Sementara, Kasatreskrim Polres Sampang AKP Sudaryanto menyampaikan, jika saat ini pihaknya tetap berupaya untuk meringkus tersangka DH.

Akan tetapi, upaya yang sudah dilakukan terdapat sedikit kendala bahwa tersangka yang merupakan paman korban terus berpindah-pindah tempat.

Bahkan selama ini dirinya sudah ke sejumlah lokasi, hingga ke Bangkalan untuk mencari pelaku, namun tetap tidak ditemukan.

"Kita sudah mencari ke tiga lokasi yakni ke Kecamatan Kedungdung, Robatal, dan ke Bangkalan tapi yang bersangkutan tidak ada," kata Sudaryanto.

"Tiga lokasi itu merupakan rumah kerabat pelaku," lanjutnya.

Ia menambahkan, terakhir dirinya mendapat informasi jika pelaku sudah berada di Kalimantan sehingga segera dicek kepastiannya.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan melalui nomor HP yang dimiliki tersangka, ternyata berada di Surabaya.

"Kemarin kami cek melalui nomor HP dengan mencoba meneleponnya dan lokasinya ada di Surabaya," terangnya.

"Kami minta doanya kepada keluarga korban dan teman-teman yang lain agar pelaku segera kami amankan dan kasus ini merupakan atensi bagi kami," imbuh dia. (SURYAMALANG.COM)

Berita terkait persetubuhan gadis di bawah umur

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved