Penanganan Covid
FAKTA Pasien Varian Baru Covid-19 dari Kasus Bangkalan Versi RSLI, Tertular Meski Sudah Vaksinasi
Satu pasien yang terinfeksi Covid 19 Delta B16172 bukan orang Madura, tapi warga Bojonegoro yang baru berkunjung ke Madura dan sudah vaksinasi
Penulis : Febrianto Ramadani , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Fakta terkait pasien varian baru Covid 19, Delta B16172 yang ditemukan di Jatim dan terkait dengan kasus Covid-19 di Bangkalan Madura diungkap tim dokter Rumah sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.
Dr Fauqa Arinil Aulia, Spesialis Patologi Klinik Penanggung Jawab RSLI, mengatakan, tiga pasien varian baru Covid 19 Delta B16172 asal India, dua di antaranya asli Madura dan belum melakukan vaksinasi.
Sementara satu lagi pasien yang terinfeksi Covid 19 Delta B16172 bukan orang Madura, tapi baru melakukan kunjungan ke Madura.
Satu pasien ini merupakan warga asli Bojonegoro, bukan pekerja Migran.
Yang menjadi catatan adalah pasien warga Bojonegoro ini tercatat sudah menjalani suntikan vaksin Covid-19 dua kali.
"Jadi yang di Bojonegoro ceritanya ada perjalanan yang mengharuskan ke Madura. Domisili asli Bojonegoro. Terus begitu perjalanan pulang kena tracing di Jembatan Suramadu, setelah swab antigen hasilnya positif. Swab PCR juga positif lalu masuk di RSLI," ujarnya, Selasa (15/6/2021)
Fauqa menambahkan, pasien tersebut minta dirawat ke Bojonegoro dengan alasan lebih dekat dengan keluarganya.
Karena pasien itu hasil tracing Suramadu, Fauqa meminta kepada Nakes Rumah Sakit Bojonegoro agar terus diobservasi.
"Supaya tahu kalau varian baru, kami terus komunikasi sama Rumah Sakit Bojonegoro. Dikoordinasikan sama nakes lebih waspada, gejala klinis dimonitoring. Yang jelas ia bukan pekerja migrain indonesia atau PMI," tuturnya.
"3 pasien itu adalah hasil tracing. Perawatan di RSLI sejak 7 hari. Lalu yang satunya dipindah ke Rumah Sakit Bojonegoro. Yang penting ada komunikasi. Terus terdeteksi varian baru hari ke 9," imbuhnya.
Penyebaran varian baru itu lebih cepat dari jenis sebelumnya.
Bisa mencapai 35 sampai 75 persen.
Fauqa berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Harapannya perilaku hidup bersih dan sehat dipertahankan. Status pandemi belum dicabut dan tetap 5M serta bersabar," ucapnya.
"Virus menyerang siapapun. Varian baru ini Terjadi secara luas dalam waktu cepat, menjangkit orang yang sudah vaksin, perjalanan jarak jauh atau luar negeri, menyerang komorbid, dan CT Value rendah, lalu efikasi virus sangat infeksius," katanya.
Ia menambahkan Varian baru virus itu menimbulkan gejala ringan, tapi bisa mengakibatkan sampai gejala sedang dan berat.
