Pendaki Gunung Semeru Wajib Tahu 6 Kebiasaan Terlarang Bisa Rusak Lingkungan, Termasuk Buang Kotoran
Pendaki Gunung Semeru wajib tahu 6 kebiasaan terlarang bisa rusak lingkungan, termasuk buang kotoran
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Para pendaki Gunung Semeru wajib tahu kebiasaan terlarang yang bisa merusak lingkungan saat aktivitas pendakian.
Tidak hanya tumbuhan, aktivitas saat pendakian tanpa sadar juga berpotensi menganggu keanekaragaman hayati jika mengabaikan kaidah lingkungan.
Terlebih Gunung Semeru merupakan kawasan konservasi yang dihuni banyak flora dan fauna langka.
Dalam aturan standar operasional prosedur TNBTS menyebut beberapa aktivitas pendakian yang bisa menganggu keanekaragaman hayati.
Aktivitas itu bisa berbentuk kesalahan manusia hingga proses perubahan alam dampak dari pendakian.
Mengutip situas resmi TNBTS, berikut beberapa aktivitas saat pendakian yang bisa merusak lingkungan:
1. Membawa biji atau benih dan satwa dari luar

Menurut TNBTS, penyebaran biji atau benih dan juga satwa ke dalam kawasan yang dibawa oleh pendaki baik sengaja maupun tidak sengaja dari luar kawasan berpotensi merusak dan menganggu keanekaragaman hayati.
Untuk itu pendaki dilarang melakukan beberapa hal di atas tanpa izin atau prosedur khusus.
2. Pemadatan tanah
Aktivitas pendakian juga berpotensi membentuk pemadatan tanah yang bisa menyebabkan erosi.
Terutama pada jalur pendakian dan lokasi-lokasi kemping atau pendirian tenda pendaki.
3. Aktivitas pendaki menganggu satwa liar
Di luar human error, aktivitas pendaki di Gunung Semeru secara otomatis berpotensi mengganggu satwa liar.