Pendaki Gunung Semeru Wajib Tahu 6 Kebiasaan Terlarang Bisa Rusak Lingkungan, Termasuk Buang Kotoran
Pendaki Gunung Semeru wajib tahu 6 kebiasaan terlarang bisa rusak lingkungan, termasuk buang kotoran
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
4. Merusak tumbuhan untuk mendirikan tenda
Selanjutnya, kebiasaan pendaki seperti mematahkan ranting, cabang untuk alat bantu mendirikan tenda hingga membuat kayu bakar juga berpotensi merusak vegetasi terutama di lokasi kemping.
Selain itu, perusakan vegetasi juga berpotensi terjadi di sepanjang jalur pendakian.
5. Buang sampah dan kotoran sembarangan

Larangan agar tidak membuang sampah sembarangan tentu familiar di telinga pendaki, namun masih saja banyak yang melanggar.
Umumnya, pencemaran lingkungan akibat sampah pendaki dan kotoran manusia ditemui di jalur pendakian, lokasi kemping dan di lokasi sumber mata air.
Terutama untuk aktivitas buang kotoran manusia, pendaki diharapkan memperhatiakn kaidah lingkungan dengan tidak buang kotoran sembarangan terutama di lokasi sumber mata air.
6. Buang Putung Roko Sembarangan
Terakhir, TNBTS menyebut aktivitas pendakian seperti pembuatan api unggun, puntung rokok, dan lain-lain bisa memicu kebakaran.
Untuk itu pendaki harap benar-benar memperhatikan hal tersebut.
- Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
Terlepas dari informasi di atas, beberapa hari ini cuaca di Lumajang sangat ekstrem.
Hujan deras dan angin kencang kerap terjadi saat sore hari.
Bahkan hujan deras pada Rabu sore (16/6/2021) menyebabkan banjir lahar dingin di lereng Gunung Semeru.
Banjir lahar dingin itu mengaliri Daerah Aliran Semeru (DAS) di Desa Curah Kobokan.
Salah seorang staf Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Lumajang, Dwi Nur Cahyo, mengatakan banjir lahar dingin datang sekitar pukul 17.00 WIB.