VIDEO Ribut dengan Anggota Paspampres di Penyekatan PPKMDarurat, Polres Digeruduk Pengawal Presiden

Paspamres terlibat cekcok dengan anggota polisi berpakaian preman di pos PPKM Darurat, buntutnya puluhan anggota Paspamres geruduk polres

Editor: Bebet Hidayat

SURYAMALANG.COM - Sitegang antara 4 anggota Polres Jakarta Barat yang tak memakai seragam dinas dengan anggota Paspampres berujung pemeriksaan.

Pasaca bersitegang antara 4 anggota polisi dengan Paspampres itu, sekitar 50 anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres menggeruduk Polres Metro Jakarta Barat di Jalan S Parman Nomor 31 Kelurahan Slipi, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Puluhan anggota Paspampres yang mendatangi Polres Metro Jakarta Barat itu terekam dalam sebuah video berdurasi 20 detik.

Video tersebut viral setelah diunggah ke media sosial Instagram oleh akun @infokomando.

Dalam video tersebut, tampak puluhan orang berpakaian hitam datang pada malam hari dengan menumpang sepeda motor.

Kebanyakan dari mereka terlihat berboncengan.

Dalam keterangan pada unggahan video tersebut, dijelaskan bahwa puluhan anggota Paspampres itu datang mencari oknum polisi yang dinilai telah berbuat arogan kepada anggota Paspampres Praka Izroi.

"Sebanyak 50-an anggota Paspampres malam hari bergerak mendatangi Polres Metro Jakbar untuk mencari pelaku yang telah berbuat arogan kepada Praka Izroi," tulis keterangan pada unggahannya yang dikutip pada Kamis (8/7/2021).

Pada keterangan berikutnya, Asintel Paspampres, Kolonel Inf Wahyu, bergerak cepat mendatangi lokasi untuk meredam rekan-rekannya dan meluruskan persoalan tersebut.

Setelah berkoordinasi dengan Wakareskrim Polres Metro Jakbar, Kompol Herjon Silaban, terdapat kesempatan, yakni menghadirkan oknum polisi tersebut ke Mako Paspampres untuk meminta maaf secara langsung.

Kedatangan puluhan anggota Paspampres ke Polres Metro Jakarta Barat merupakan buntut dari insiden kericuhan yang terjadi di pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (7/7/2021).

Diketahui, kericuhan kecil sempat terjadi antara oknum petugas PPKM Polres Metro Jakbar berpakaian preman dengan anggota Paspampres Praka Izroi.

Berawal ketika Praka Izroi hendak melewati pos penyekatan karena hendak bertugas ke kesatuannya.

Praka Izroi sempat dihentikan dan diminta menunjukkan kartu anggota.

Setelah menunjukkan kartu anggota dan sempat terjadi perdebatan, Praka Izroi akhirnya diperbolehkan melewati pos penyekatan.

Menanggapi kejadian itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo, menduga ada perilaku anggotanya yang kurang pantas saat melakukan penyekatan PPKM darurat, sehingga terjadi kesalahpahaman.

Namun demikian, dia memastikan bahwa kasus tersebut sudah selesai. Situasinya saat ini pun sudah kondusif.

"Memang ada kesalapahaman dengan anggota yang melakukan penyekatan. Tapi sekarang sudah selesai, situasi sudah kondusif," kata Ady saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).

Selain itu, untuk meluruskan peristiwa tersebut, Ady juga mengaku telah menemui Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.

Ia mengaku sudah meminta maaf secara langsung atas apa yang dilakukan oleh anggotanya di lapangan terhadap seorang anggota Paspamres.

"Permasalahan ini sudah selesai, saya juga sudah minta maaf secara langsung kepada Danpaspamres," ujarnya.

Sementara itu, empat anggota polisi yang bersitegang dengan Praka Izroi sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.

"Empat personel yang terlibat cek-cok dengan Praka Izroi sedang diperiksa oleh Bid Propam untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," ucap Ady.

Diperiksa

Pasca bersitegang antara empat anggota Polres Jakarta Barat yang tidak memakai seragam dinas dengan anggota Paspampres berujung pemeriksaan.

Kericuhan antara anggota Polres Jakarta Barat dengan anggota Paspampres telah selesai, hal itu ditandai permintaan maaf oleh Kapolres.

Seperti diketahui beredar viral video aksi penghadangan yang dilakukan anggota terhadap prajurit pengawal Presiden tersebut.

Bahkan aksi ini menjadi sorotan mantan Kepala Staf Umum TNI.

Empat polisi yang bertugas di Polres Metro Jakarta Barat saat ini tengah diperiksa oleh Propam Mabes Polri.

Pemeriksaan ini dilakukan karena sebelumnya terjadi kericuhan antara Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dengan petugas di Pos Penyekatan PPKM Darurat, Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Ya benar (sedang dilakukan pemeriksaan)," kata Ady saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (8/7/2021).

Kata Ady ada empat petugas atau anggotanya yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan dengan Propam.

"4 orang (yang sedang diperiksa)," ucapnya.

Akibat insiden itu, Kombes Ady mengatakan dirinya telah menemui langsung Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) untuk meminta maaf.

"Saya sudah menghadap langsung Danpaspampres untuk minta maaf atas kejadian kemarin," kata Ady.

Dirinya berharap setelah adanya insiden yang melibatkan anggotanya dengan Paspampres ini kinerja petugas keamanan dapat semakin membaik.

"Mudah-mudahan situasi dan sinergitas TNI-Polri semakin solid," ucapnya.

Tak hanya itu, agar kondisi serupa tidak terjadi, pihaknya juga kata Ady akan berupaya untuk memperbaiki cara kerja anggotanya di lapangan.

Kapolres Ady juga akan terus memberikan pemahaman kepada anggota yang berjaga di setiap pos penyekatan untuk sedianya memahami sektor yang mendapatkan pengecualian.

Di mana dalam penerapannya, ada dua kategori pekerjaan yang masuk dalam pengecualian dan bisa terus beroperasi yakni sektor esensial dan kritikal.

"Kita akan terus perbaiki teknis di lapangan baik dari mekanisme jalur penyekatan, pemahaman anggota terkait faktor esensial dan kritikal termasuk pelaksanaan tugas anggota di lapangan untuk terus menampilkan performance yang humanis," tukasnya.

Sebelumnya, Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait insiden anggotanya di pos penyekatan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Menurut Agus, insiden tersebut terjadi karena petugas di lapangan belum paham betul sektor apa saja yang boleh melintasi pos penyekatan.

"Aturan PPKM darurat belum dipahami petugas di lapangan tentang , sektor esensial, non esensial, kritikal," kata Agus saat dihubungi, Kamis, (8/7/2021).

Agus mengatakan bahwa berdasarkan instruksi Mendagri nomor 15 tahun 2021 tentang pemberlakuan PPKM Darurat di Jawa-Bali, aparat TNI yang bertugas dapat melintasi pos penyekatan.

"Apabila aturan tidak di pahami petugas maka akan terjadi miss komunikasi antara warga yang bekerja di sektor yang di tentukan dengan petugas PPKM," katanya.

Agus meminta agar aturan PPKM tersebut terus disosialisasikan, agar petugas dan warga tahu mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak.

"Saya sudah koordinasi dengan para Dansat (komandan satuan) TNI dan Polri di lapangan untuk memahami aturan tentang PPKM darurat," katanya.

Sosialisasi tersebut menurutnya penting terlebih 75 persen anggota Paspampres tinggal di luar asrama dan tersebar di wilayah Jabotabek. Setiap hari mereka minimal akan melintasi dua pos penyekatan.

"Anggota Paspampres 75 persen tinggal di luar Asrama Paspampres, tersebar d wilayah jabodetabek. Setiap hari pulang pergi berdinas dan akan melewati titik 2 penyekatan," pungkasnya.

Cekcok

Dalam Instagram Suryoprabowo2011 memposting sebuah video kericuhan saat PPKM.

Terlihat Anggota Paspampres tengah ricuh dengan Petugas PPKM.

Klik Disini Untuk Melihat Kericuhan Anggota Paspampres Dengan Petugas PPKM

Anggota Paspampres Praka Izroi protes dengan perlakuan dari petugas PPKM.

Saat Terjadi Penyekatan Petugas PPKM Berlaku Tidak Sopan Dengan Praka Izroi Yang merupakan Anggota Paspampres Selain Itu Petugas PPKM Tersebut Tidak Berseragam Lengkap.

Saat Terjadi Penyekatan Petugas PPKM Berlaku Tidak Sopan Dengan Praka Izroi Yang merupakan,

Anggota Paspampres Selain Itu Petugas PPKM Tersebut Tidak Berseragam Lengkap. (Instagram Suryo Prabowo)

Kejadian tersebut terjadi di Jalan Daan Mogot, Kota Jakarta, kamis (8/7/2021).

Kericuhan tersebut terjadi karena sikap petugas PPkm yang melarang Praka Izroi melintasi lokasi penyekatan.

Sudah dijelaskan pada petugas bahwa ia adalah anggota Paspampres.

Praka Izrail ingin melintasi ke arah satuannya.

Kemudian seorang petugas berpakaian bebas memaksanya menunjukan KTA anggota tni.

Tapi Praka Izroil menolak karena petugas tersebut memakai baju bebas dan tidak memakai baju dinas PPKM.

Tapi kericuhan tersebut akhirnya selesai petugas PPKM berseragam lengkap melerai.

Suryo Prabowo lalu menuliskan bahwa petugas PPKM harus memakai seragam lengkap dan tidak berlaku kasar.

"SEHARUSNYA Petugas penyekat PPKM itu BERSERAGAM yang benar, dengan identitas nama dan kesatuan yang jelas dan terbaca,"tulis Instagram suryoprabowo2011.

" bukan menggunakan PAKAIAN PREMAN dan bertingkah laku KASAR kepada siapa pun juga,"tulis mantan Kasum TNI ini

"Ingat, siapa pun yang perjalanannya tergagnggu itu merasa tidak nyaman, apalagi yang mengganggu perjalanannya itu segerombolan orang berpakaian preman dan arogan,"tulisnya.

Diharapkan petugas Paspampres agar tidak berlaku brutal dan komandan saja yang menyelesaikan masalah ini.

"Saya berharap Prajurit Paspampres lainnya tidak bertindak brutal, biar komandan kalian yang menyelesaikan konflik ini,"tulisnya.

Dipesankan juga agar Tni, Polri dan Satpolpp tidak bertingkah arogan.

"Ingat, Prajurit TNI dan Polri TIDAK BOLEH bertingkah gaya abang jago, apalagi Satpol PP. Kita, Kalian dan Rakyat sedang sama-sama mengalami kehidupan yang sulit.

"SABAR! Tegakan aturan dengan SANTUN,"tulis Instagram Suryoprabowo2011.

Saat ini semua masyarakat sedang mengalami kesulitan yang berat.

Selain itu, untuk meluruskan peristiwa tersebut, Ady juga mengaku telah menemui Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.

Ia mengaku sudah meminta maaf secara langsung atas apa yang dilakukan oleh anggotanya di lapangan terhadap seorang anggota Paspamres.

"Permasalahan ini sudah selesai, saya juga sudah minta maaf secara langsung kepada Danpaspamres," ujarnya.

Sementara itu, empat anggota polisi yang bersitegang dengan Praka Izroi sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bid Propam Polda Metro Jaya.

"Empat personel yang terlibat cek-cok dengan Praka Izroi sedang diperiksa oleh Bid Propam untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tandas Kapolres Jakarta Barat

* Artikel ini tayang di Kompas.tv dengan judul Puluhan Paspampres Geruduk Polres Jakbar, Cari Oknum Polisi yang Dinilai Arogan pada Praka Izrol

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved