Virus Corona di Gresik
Kisah Pilu Bocah SD Jadi Yatim Piatu, Ibu yang Sedang Hamil dan Ayah Mati karena Covid-19 di Gresik
Tragedi keluarga di desa Desa Gredek, Duduksampeyan Gresik itu menarik perhatian ketika sang ibu, Mazroatul Afiro (31) atau Firoh meninggal saat hamil
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Seorang bocah SD di Gresik tiba-tiba harus menjadi anak yatim piatu setelah ibu dan ayahnya meninggal dunia karena Covid-19.
Achmad Fakhrur Rozi (11), nama bocah SD itu harus kehilangan kedua orang tuanya hanya dalam hitungan hari.
Bocah yang masih berusia 11 tahun itu juga harus mengubur impiannya untuk memiliki adik karena sang adik yang masih dalam kandungan ibunya turut meninggal dunia.
Ibunya Mazroatul Afiro (31) atau Firoh meninggal dunia di rumah sakit pada Rabu (14/7/2021) dini hari.
Tak berselang lama, ayahnya, Fakhrudin (39) meninggal dunia di rumah saat menjalani isolasi mandiri pada Kamis (15/7/2021) .
Tragedi yang menimpa keluarga di desa Desa Gredek, Duduksampeyan Gresik itu sudah menarik perhatian ketika sang ibu, Mazroatul Afiro (31) atau Firoh meninggal dunia.
Kematian Firoh menjadi pusat perhatian karena perempuan yang tengah hamil 7 bulan itu sempat kesulitan mendapat rumah sakit ketika kondisinya kritis.
Firoh dan bayinya tak tertolong meskipun akhirnya mendapat ruang ICU di rumah sakit.
Bahkan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani sampai menyampaikan permintaan maafnya pada suami Firoh, Fakhrudin secara langsung.
Bupati melakukan video call langsung dengan Fakhrudin untuk menyatakan duka dan permintaan maaf pada Rabu (14/7/2021).
Tragisnya, beberapa jam setelah menerima video call dari Bupati itu suami Firoh yang juga ayah Achmad Fakhrur Rozi , Fakhrudin, meninggal dunia pada Kamis (15/7/2021) dinihari.
Kini putra mereka, Achmad Fakhur Rozi yang masih duduk di bangku sekolah dasar akan tumbuh tanpa kedua orang tua.
Kondisi kedua kakek dan neneknya sudah sangat sepuh. Sehingga kakak dari Mazroatul yang akan membesarkan keponakannya itu.
"Rencananya mau dirawat oleh saudaranya atau kakak dari ibunya," ucap Ghofar, kepala desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar.

Kronologi meninggalnya Firoh , Bayi dan dan Suami
Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar mengisahkan, almarhum Fahrudin ini terpapar covid-19. Sehingga melakukan isolasi mandiri (isoman).
Kemudian, istrinya yang sedang hamil diketahui mengalami sesak nafas sehingga harus dilarikan ke Rumah sakit.
"Pastinya iya terpapar covid-19. Sebab, almarhum Fahrudin, suaminya almarhum Firoh positif covid-19. Kemudian, menular ke Firoh yang saat itu sedang mengandung bayi usia tujuh bulan," imbuhnya.
Mazroatul Afiro (31) bersama sang suami Fakhrudin (39) sudah pamit keluar rumah sejak Senin (12/7/2021) untuk mencari rumah sakit.
Fahrudin membawa almarhumah istrinya beserta janinnya untuk mendapatkan perawatan dokter sudah maksimal.
Dia keliling rumah sakit untuk membawa istrinya itu yang tengah drop.
Pihak desa ikut membantu berupaya membawa perempuan yang sedang hamil 7 bulan yang dinyatakan konfirmasi Covid-19 sejumlah rumah sakit di datangi menyatakan ICU penuh.
Mazrotul Afiro kemudian dibawa pulang lagi.
Pihak desa membelikan tiga tabung oksigen untuk melakukan pertolongan pertama.
Namun, kondisi kesehatan Nasrotol Afira semakin kritis.
Pada Selasa, 13 Juli 2021, Kepala Desa Gredek, Muhammad Bahrul Ghofar, mendapatkan kabar dari Puskesmas di RSUD Ibnu Sina ada kamar.
Nasrotol Afira dibawa ke rumah sakit berlokasi di Jalan DR Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas itu.
Saat itu dikabarkan saturasi oksigen dalam darah ibu hamil itu diangka 40. Normal di angka 90-100.
Pada Selasa sore itu, bayi dalam kandungan Masrotul Afiro dinyatakan telah meninggal dunia.
Kondisi ibu hamil semakin kritis. Pihak rumah sakit tidak berani mengeluarkan jabang bayi dari rahim ibunya.
Pada Rabu, 14 Juli 2021 pukul 00.20, Masrotul Afira menyusul bayi dalam kandungannya.
Sang suami, Fakhrudin pulang ke rumah, untuk menjalani isolasi mandiri.
"Fahrudin sedang menjalani isoman dirumahnya," kata Ghofar.
Sedangkan istrinya dimakamkan beserta janinnya di TPU Desa Gredek yang berada di dekat pintu masuk desa sekitar Rabu (14/7/2021) pukul 10.30 WIB.
Di rumah, Fakhrudin masih sempat berusaha menghibur anak semata wayangnya itu atas musibah ini.
Saat itu dukungan kepada Fakhrudin terus mengalir, bahkan dia menerima permintaan maaf Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani melalui video call pada Rabu petang.
Pada Kamis (15/7/2021) dinihari, Fakhrudin menghembuskan nafas terakhirnya.
Dia berpulang menyusul istri dan jabang bayi yang berada di dalam kandungan almarhumah istrinya.
Permintaan Maaf Bupati
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani sempat menyampaikan permohonan maaf ketika mendegar kabar dan kisah meninggalnya Firoh.

Fandi Akhmad Yani turut merasakan duka yang mendalam sembari menyampaikan permohonan maaf dengan menghubungi suami Firoh, Fakhrudin, Rabu (14/7/2021).
Orang nomor satu di Kabupaten Gresik itu langsung mengucapkan duka cita yang mendalam dan permohonan maaf melalui sambungan video call.
Video call dilakukan karena Fahrudin masih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan.
"Saya atas nama pemerintah dan pribadi juga mohon maaf sebesar-besarnya,"kata Gus Yani dalam video call bersama Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Duduksampeyan dan Kepala Desa (Kades) Gredek Muhammad Bahrul Ghofar itu.
Gus Yani juga mendoakan istri Fahrudin, Nazrotul Afiro bersama bayi dalam kandungan yang berumur 7 bulan meninggal dengan husnul khotimah.
"Mudah-mudahan, Insya Allah husnul khotimah. Sahid," ucap Gus Yani dan diamini Fahrudin.
Gus Yani juga mendoakan Fahrudin untuk cepat sembuh selama menjalani masa isolasi mandiri.
"Panjenengan saiki kudu sehat, sing tabah nggih (anda sekarang harus sehat, yang tabah)," terangnya.
Fahrudin melalui sambungan seluler itu menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian Bupati.
Hanya dalam hitungan jam setelah menerima video call dengan Bupati itu, Fakhrudin menghembuskan nafas terakhirnya.
--