Ruangan Sudah Penuh, Pasien IGD di RSUD dr Soedomo Trenggalek Dirawat di Ruang Tunggu

Para pasien RSUD dr Soedomo Trenggalek terpaksa dirawat di ruang tunggu IGD karena ruangan IGD sudah penuh dengan pasien.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eben haezer
surabaya.tribunnews.com/aflahul abidin
Petugas menurunkan tabung oksigen di selasar Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek dengan latar belakang tempat para pasien yang dirawat di ruang tunggu, Senin (19/7/2021). 

SURYAMALANG, TRENGGALEK - Belasan pasien harus menjalani perawatan di ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek.

Pantauan Senin (19/7/2021) sore, para pasien dirawat di tempat tidur yang ditata di tempat tersebut.

Kebanyakan dari mereka dirawat dengan infus. Tabung oksigen terlihat berdiri di samping beberapa tempat tidur.

Direktur RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek, Sunarto mengatakan, belasan pasien yang harus dirawat di ruang tunggu karena kapasitas IGD rumah sakit itu telah penuh.

Sementara jumlah pasien yang datang dalam dua hari terakhir meningkat.

“Kami sebagai rumah sakit pemerintah, dengan kondisi apapun, mau tidak mau harus berempati dan bersimpati kepada pasien. Dalam kondisi keterbatasan oksigen dan tenaga, mereka kami tawarkan apakah mau dirawat di sini dengan kondisi seperti ini,” kata Sunarto.

Sunarto mengatakan, kapasitas IGD di rumah sakit itu berjumlah 18. Sementara pada hari itu, jumlah pasien di IGD sekitar 40 orang.

Ia tak menyebut bahwa pasien yang dirawat di ruang tunggu itu adalah pasien Covid-19. Sebab hasil pemeriksaan tes usap kepada mereka belum keluar.

Namun sebagian pasien datang dalam kondisi kurang baik. Misalnya, saturasi oksigen mereka berada di angka sekitar 50-40 persen.

Dengan kondisi demikian, Sunarto tak menampik bahwa kondisi RSUD dr Soedomo sedang tidak baik-baik saja.

Selain masalah oksigen yang pasokannya terbatas, rumah sakit itu juga mulai kekurangan tenaga.

“Dari semua aspek-aspeknya, sarana, obat, tenaga. Kondisi di rumah sakit sudah crowded,” ungkap Sunarto.

Ia menjelaskan, jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit dalam sehari rata-rata 30 orang. Sebagian dari mereka, kata dia, datang dalam kondisi positif Covid-19.

Sementara jumlah pasien yang keluar dari rumah sakit tergolong kecil. Rata-rata pasien yang pulang karena kondisi kesehatannya membaik tak sampai sepuluh orang dalam sehari.

Tenda Untuk Penunggu

Sementara itu, tenda ukuran besar telah didirikan di salah satu area parkir di RSUD dr Soedomo.

Pemasangan tenda itu untuk menggantikan ruang tunggu yang terpaksa disulap jadi tempat perawatan pasien IGD. 

Sunarto mengatakan, tenda dibangun bukan untuk tempat perawatan pasien yang tak kebagian tempat.

“Tenda itu untuk mengalihkan penunggu,” kata Sunarto.

Tenda yang terpasang adalah milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, pemasangan tenda untuk mengantisipasi pasien rumah sakit yang lebih tinggi lagi.

Untuk saat ini, baru satu tenda yang terpasang. Namun jika dibutuhkan, pihaknya mengaku siap menambah jumlah tenda di tempat yang sama.

“Kalau nanti ini dipakai dan sudah tidak muat, kami akan tambah lagi. Masih ada empat tenda ukuran serupa di kantor. Tapi tidak hanya di sini yang butuh. Kalau di rumah sakit darurat juga butuh, kami pasang di sana,” kata Joko.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved