Duka Anak-anak Korban Pandemi: Jadi Yatim Piatu dan Harus Isolasi Mandiri Sendirian

Anak-anak menjadi korban berganda dari pandemi covid-19. Tak hanya terpapar covid-19 dan harus isoman, mereka pun jadi yatim piatu

Editor: eben haezer
ist/dok.margono
Vino, bocah 10 tahun yang jadi yatim piatu setelah orangtuanya meninggal karena covid-19. Dia pun terpaksa menjalani isolasi mandiri sendirian di rumah. 

SURYAMALANG, KUTAI BARAT - Pandemi covid-19 telah menyebabkan banyak anak menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal lantaran positif covid-19.

Lebih memprihatinkan lagi, mereka pun terpapar virus yang sama sehingga harus melakukan isolasi mandiri tanpa orangtua, bahkan seorang diri.

Salah satunya adalah Vino, anak 10 tahun di kampung Linggang Purworejo, kabupaten Kutai Barat.

Anak kelas 3 SD ini harus isolasi mandiri sendirian di rumahnya setelah sang bunda, Lina Safitri (31), meninggal dalam kondisi hamil 5 bulan, Senin (19/7/2021).

Tak cukup ibundanya yang pergi, keesokan harinya, giliran sang ayah, Kino Raharjo (31) meninggal.

Dua orangtua Vino ini sebelumnya dinyatakan positif covid-19 dan harus dirawat di RS Harapan Insan Sendawar, Kutai Barat.

Margono, adik mendiang Kino Raharjo mengatakan bahwa kakaknya sempat menjalani vaksin pertama pada 29 Juni 2021, lalu sakit. Keluarganya mengira pria sakit itu hanya efek dari vaksin.

Dalam kondisi tubuh tak sehat, Kino tetap berjualan pentol keliling, bahkan sempat kehujanan. Sepulang dari berjualan pentol, Kino demam dan kondisinya terus memburuk.

"Makan muntah, makan muntah. Sudah diperiksa medis dan diberi obat, tapi enggak sembuh-sembuh," kata /Margono seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (22/7/2021).

Pada 11 Juli 2021, Kino pun dilarikan ke RS dan setelah menjalani tes swab, Kino diketahui positif Covid-19. Namun oleh petugas medis, Kino diminta untuk isolasi mandiri di rumah.

"Tapi setelah di rumah sakit diperiksa hasil swab positif (Covid-19) tepat 11 Juli. Oleh petugas medis, diberi obat, vitamin, suruh isolasi di rumah," terang Margono.

Setelah tahu suaminya positif, Lina yang hamil 5 bulan menjalani tes swab PCR di Puskesmas. Ia juga diminta untuk isolasi di RS Harapan Insan Sendawar untuk mengaja kesehatan bayi karena berisiko.

Namun kondisi Lina yang memiliki riwayat asma terus memburuk. Kino yang awalnya dirawat di rumah, kondisinya juga turun hingga dilarikan ke RS.

"Di rumah suaminya juga makin drop. Akhirnya dijemput pihak Rumah Sakit Harapan Insan Sendawar biar perawatan di sana," beber Margono.

Sementara Vino juga menjalani pemeriksaan dan dinyatakan positif, hanya isolasi di rumah karena tak bergejala sakit.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved